Jakarta (ANTARA) - Setelah pelatih Liverpool Jurgen Klopp mengkritik VAR, giliran pelatih Chelsea Frank Lampard menyuarakan hal yang sama dengan meyakini Liga Premier telah menciptakan preseden berbahaya dengan menggunakan VAR setelah teknologi ini membuat Watford mendapatkan satu gol dari titik penalti ketika kalah 1-2 melawan Chelsea di Vicarage Road.
Chelsea naik ke peringkat tiga klasemen liga berkat kemenangan itu tetapi Lampard masih memasalahkan penalti Gerard Deulofeu pada menit ke-80.
Deulofeu jatuh setelah kontak badan dengan pemain Chelsea Jorginho. Tadinya diputuskan tendangan gawang, tetapi wasit Anthony Taylor disarankan VAR untuk mengubah keputusannya menjadi tendangan penalti.
Manajer Chelsea itu menyatakan VAR tidak cocok dengan pertandingan sepak bola.
"Saya tahu (menggunakan layar) agak diperdebatkan, saya tahu itu artinya setiap kali penonton berseru maka mungkin ada tekanan kepada wasit."
Baca juga: Klopp anggap VAR rusak permainan sepak bola
"Tetapi jika kita mengubah keputusan karena seorang wasit di balik sana menganggap keputusan itu lebih penalti dari pada keputusan wasit di lapangan, maka saya kira kita sungguh berada di tempat berbahaya. Anda mesti terus melempar koin setiap pekan," kata Lampard seperti dikutip Reuters.
Memang tidak ada satu pun penalti atau kartu merah diberikan oleh VAR pada sembilan laga pertama kompetisi ini, tetapi akhir pekan ini VAR telah menganulir lima keputusan penting wasit.
Lampard merasa harus ada perubahan kebijakan sekalipun telah menerima panduan pada sebuah pertemuan belum lama pekan ini.
"Kami membahas banyak soal ini dan konsensus mutlak dari para manajer, dari para wasit dan dari Liga Premier adalah keputusan itu tidak akan diubah sepanjang keputusannya jelas dan tegas atau VAR melihat hal yang tidak dilihat wasit di lapangan," sambung dia.
"(Dalam kasus Jorginho) itu tak terjadi, muncul begitu saja di dekat sana."
Baca juga: Guardiola tuduh Sadio Mane "diving"
Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2019