Yogyakarta, (ANTARA News) - Politisi instan yang maju menjadi calon anggota legislatif (caleg) dikhawatirkan hanya diam dan duduk karena kurang mampu berpolitik mengingat miskin kritisisme, kata seorang pengamat politik. "Kalau hanya bisa duduk dan diam maka mereka juga tidak akan mampu mewujudkan keinginan rakyat dan memperjuangkan kepentingan konstituennya," kata pengamat politik dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Agung Nugroho MA di Yogyakarta, Kamis. Menanggapi banyaknya politisi atau kader instan terjun ke dunia politik, ia menilai mereka yang sebelumnya tidak pernah aktif dalam politik tetapi tiba-tiba tampil dalam kancah politik, diyakini kemampuannya diragukan karena tidak memiliki persiapan matang. "Padahal sebagai politisi yang merupakan representasi dari partai politik dan menjadi perpanjangan tangan konstituen dan rakyat, mereka wajib memperjuangkan aspirasi rakyat," katanya. Dengan tidak adanya pengalaman politik itu dikhawatirkan politisi instan tidak tahu apa yang harus diperbuat sehingga mereka akan cenderung pasif terutama dalam membahas peraturan atau undang-undang yang terkait dengan kepentingan rakyat. "Kondisi ini pada akhirnya dapat merugikan partai yang mengusungnya karena mereka hanya diam dan duduk tanpa mampu bersuara memperjuangkan hak-hak rakyat," kata dia. Dikatakannya, politisi yang ideal itu adalah yang kritis dan vokal dalam memperjuangkan kepentingan rakyat.(*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008