Kuala Lumpur (ANTARA News) - Anwar Ibrahim resmi masuk kembali ke parlemen setelah Ketua (Speaker) Parlemen Malaysia, Pandikar Amin Mulia, melantiknya sebagai anggota parlemen Permatang Pauh (P44) sekaligus menetapkannya sebagai pemimpin oposisi di parlemen. "Ya saya terharu juga bisa kembali ke parlemen, setelah 10 tahun meninggalkannya," kata Anwar yang mengenakan baju Melayu dan kopiah berwarna hitam, didampingi istrinya Wan Azizah Wan Ismail dan putrinya, Nurul Izzah, dalam jumpa pers di Gedung Parlemen, Kuala Lumpur, setelah pelantikan, Kamis. Pandikar Amin Mulia melantik Anwar Ibrahim sebagai anggota parlemen setelah memenangi Pemilu Sela di Permatang Pauh, Penang, Selasa (26/8). Selain melantik, Pandikar juga menetapkan Anwar resmi sebagai ketua oposisi di parlemen, menggantikan Wan Azizah Wan Ismail. "Saya senang dapat kembali ke parlemen bertemu dengan teman-teman seperjuangan dan bertemu dengan teman-teman lama saya di UMNO," kata Anwar. Wan Azizah dan Nurul Izzah yang mendampingi Anwar tampak selalu menebar senyum kepada wartawan sebagai ekspresi kebahagian. Tepat sekitar pukul 10 waktu setempat, Parlemen Malaysia melantik Anwar Ibrahim. Kursi kosong Suka atau tidak suka bagi Barisan Nasional (BN) atau UMNO atas pelantikan Anwar Ibrahim, ketika pelantikan dan pengambilan sumpah Anwar Ibrahim, deretan kursi untuk anggota parlemen dari koalisi BN tampak kosong. Hanya beberapa anggota parlemen dari BN yang hadir. Salah satunya adalah Menteri Dalam Segeri Syed Hamid Albar. Syed Hamid Albar kepada wartawan mengatakan, kehadiran Anwar Ibrahim kembali ke parlemen bukan ancaman bagi BN. "Saya tidak kaget dia kembali. Dia menjadi anggota parlemen karena menangi Pemilu Kecil di Permatang Pauh," katanya. Ia menambahkan, kembalinya Anwar ke parlemen tidak menambah jumlah oposisi di parlemen. "Hingga saat ini, jumlah anggota parlemen oposisi tidak bertambah. Masih tetap jumlahnya 82 kursi, sementara anggota parlemen Barisan Nasional tetap 140 kursi. Jadi tidak ada pengaruh apapun. Dia hanya menggantikan anggota parlemen oposisi yang mundur," kata Syed. "Kita akan maju terus," katanya, dengan nada yakin. Dalam jumpa pers, Anwar banyak ditanya soal rencana pengambilalihan kekuasaan pada 16 September 2008 dan juga susunan kabinet. Akan tetapi ia tidak banyak menjelaskan soal itu. "Nanti sajalah," katanya. (*)

Copyright © ANTARA 2008