Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah di pasar spot antar bank Jakarta, Kamis pagi, menguat menembus angka Rp9.150 per dolar AS, karena pelaku pasar membeli mata uang lokal menyusul melemahnya greenback di pasar global. Nilai tukar rupiah terhadap greenback, sebutan untuk dolar AS, menguat 13 poin menjadi Rp9.147/9.150 per dolar AS dibandingkan dengan penutupan hari sebelumnya Rp9.160/9.165. Direktur Utama PT Finance Corpindo, Edwin Sinaga, mengatakan, aksi beli rupiah yang berlanjut mengakibatkan mata uang Indonesia menguat hingga menembus angka Rp9.150 per dolar AS. Rupiah diperkirakan akan terus menguat hingga medekati angka Rp9.100 per dolar AS. Para pelaku pasar juga menilai saatnya untuk membeli rupiah dengan melepas dolar AS yang sempat terpuruk hampir mencapai Rp9.200 per dolar. Edwin mengatakan, membaiknya rupiah juga tidak luput dari dukungan Bank Indonesia (BI) yang melakukan intervensi melihat posisi rupiah sebelumnya terpuruk. BI khawatir rupiah akan menembus angka Rp9.200 per dolar AS apabila tekanan negatif itu dibiarkan berlanjut. "Kami optimis dengan masuknya BI ke pasar maka posisi rupiah akan terus membaik sehingga mendekati angka Rp9.150 per dolar AS," katanya. Dolar AS di pasar global turun terhadap euro, setelah anggota dewan Bank Sentral Eropa (ECB) mengatakan penurunan suku bunga Eropa tidak akan terjadi dalam waktu dekat. Mata uang tunggal Eropa berada pada 1,4737 dolar, naik dari 1,4653 dolar di New York yang sempat melemah pada posisi terendah sejak Februari. Dolar sedikit berubah terhadap yen pada 109,65 yen dari 109,67 yen. Dolar gagal memanfaatkan momentum dari data pesanan barang tahan lama pada Juli yang lebih baik dari perkiraan --naik 1,3 persen dari ekspektasi tidak naik. Rupiah, menurut dia pada sore nanti diperkirakan akan kembali menguat, karena sentimen positif masih cukup tinggi untuk mendorong rupiah naik lagi. Apabila kenaikan ini terjadi maka posisi rupiah akan dapat mendekati angka Rp9.100 per dolar AS, ujarnya. (*)
Copyright © ANTARA 2008