Jakarta (ANTARA News) - Politisi dari Partai Bintang Reformasi (PBR) Miqdad Husein mensinyalir sejumlah pembantu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di pemerintahan sedang bermain "bola panas", dengan mengeluarkan kebijakan yang rawan konflik.
Miqdad di Jakarta, Kamis, mencontohkan soal kebijakan menaikkan harga elpiji di tengah program konversi dari minyak tanah ke gas.
"Tercium aroma konflik kepentingan di elite pemerintahan untuk agenda Pemilu 2009, hingga berbagai kebijakan intansi pemerintahan bermuatan pembusukan," kata salah satu pendiri PBR itu.
Ia memastikan bahwa rakyat menjadi korban dari berbagai kebijakan yang semakin menambah beban hidup.
Oleh karena itu, ia minta Presiden Yudhoyono harus bertindak tegas terhadap pembantunya yang bermain "bola panas". (*)
Copyright © ANTARA 2008