Atas kemenangannya, Taylor yang merupakan juara dunia kelas ringan WBA sukses mengawinkan gelarnya setelah merebut titel juara dunia kelas ringan super WBO yang sebelumnya disandang oleh Linardatou. Dan kini ia telah mencatatkan rekor menang-kalah sebanyak 15-0.
Selain itu, ia juga memecahkan rekor untuk menjadi juara kelas ringan yang dimiliki oleh Delfine Persson selama pertarungan tak terkalahkan di New York pada Juni lalu. Dia menyamai Steve Collins dan Carl Frampton untuk menjadi petinju Irlandia ketiga memenangkan gelar juara dunia dua divisi.
Baca juga: Joshua berharap tinju putri diadakan di Saudi
Pada awal pertarungan, Linardatou sempat tampil menekan melalui pukulan kirinya yang menghantam wajah Taylor. Namun beruntung, Taylor dapat membaca situasi dengan baik dan akhirnya bisa membalas melalui jab menjelang ronde pertama usai.
Tak banyak yang terjadi di ronde kedua, tetapi Taylor sudah mulai bisa menemukan celah lawannya. Ia memilih menjaga jarak untuk mencari peluang melancarkan pukulan.
Hingga memasuki ronde ketiga, Linardatou sempat terjatuh ke lantai, sedangkan mata kanan bengkak Taylor mulai terlihat. Namun itu tak menyurutkan petinju asal Irlandia itu untuk terus melakukan serangan bertubi-tubi pada petinju asal Dominika.
Duel semakin seru di ronde kedelapan. Penonton mulai bersorak dan Taylor semakin tampil percaya diri untuk bertarung dari jarak dekat. Linardatou yang agresif berkali-kali melakukan pukulan berhasil diredam oleh Taylor.
Hingga pada akhirnya, pukulan kombinasi dan gerakan-gerakan cerdas Taylor mampu membuat lawannya kehilangan kendali dan tak bisa membalas. Taylor pun menang melalui unanimous decision atau angka mutlak 96-94, 97-93, 97-93, demikian dilansir dari BBC Sport.
Baca juga: Daud dan Ongen belum targetkan KO untuk perebutan gelar IBA
Baca juga: Arab Saudi pertandingkan gulat putri untuk pertama kalinya
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2019