Jakarta (ANTARA) - Afrika Selatan (Afsel) meraih gelar juara Piala Dunia Rugby setelah mengalahkan Inggris dengan skor 32-12 dalam pertandingan final yang dimainkan di Stadion Internasional Yokohama, Jepang, Sabtu malam WIB.

Dalam pertandingan tersebut, Afsel mencatatkan dua try dari Makazole Mapimpi dan Cheslin Kolbe, sedangkan semua perolehan poin Inggris didapat dari penalti, demikian dilansir laman resmi turnamen.

Kesuksesan ini sekaligus merupakan ketiga kalinya The Springboks memenangi Piala Dunia Rugby.

Kemenangan Afsel dibangun dari kekompakan mereka yang membuat pemain fly half Handre Pollard menendang enam penalti sebelum Mapimpi mengemas try pada menit ke-66, serta satu try lagi yang dibukukan Kolbe pada menit ke-74 untuk mengunci hasil maksimal.

Baca juga: Selandia Baru menangi medali perunggu Piala Dunia Rugby

Kemenangan ini juga menandai keberhasilan Afsel menjadi satu-satunya juara setelah sempat menelan kekalahan di fase pool. Pada fase pool, Afsel dikalahkan juara bertahan Selandia Baru.

Inggris memulai pertandingan dengan nasib buruk saat laga baru berusia tiga menit. Pemain prop mereka Kyle Sinckler harus keluar lapangan setelah bertubrukan dengan rekan setimnya Mato Itoje saat berusaha menghentikan pergerakan Mapimpi.

Tekanan Afsel menuai hasil pada menit kesembilan, ketika kapten Inggris Owen Farrell dinyatakan melakukan pelanggaran dan mereka mendapatkan penalti. Penalti tersebut sukses dieksekusi oleh Pollard.

Farrell mampu menyamakan kedudukan melalui sepakan penaltinya, namun Afsel kembali unggul melalui sepakan penalti Pollard.

Inggris kesulitan mengembangkan permainan, namun penalti George Ford membuat mereka memenangi line out pada tepi lapangan Afsel.

Manu Tuilagi bergerak membawa bola namun ia dapat dihentikan pemain bertahan Afsel. Farrell kemudian mengeksekusi penalti pada menit ke-35 untuk menyamakan kedudukan menjadi 6-6.

Baca juga: Afsel buka jalan ke final setelah tundukkan Wales

Pollard membawa Afsel kembali memimpin melalui sepakan penalti dari jarak 47 meter, dan mereka unggul 12-6 saat masa istirahat, setelah pemain veteran Tendai Mtawarira memaksa Dan Cole melakukan pelanggaran yang kembali berbuah penalti untuk Afsel. Pollard kembali sukses mengeksekusi penalti.

Pada awal babak kedua, permainan set piece Afsel membuat Inggris harus kecolongan scrum penalty untuk keempat kalinya. Pollard lagi-lagi berhasil memanfaatkan penalti untuk menambah poin bagi timnya.

Inggris kemudian berganti mendapat scrum penalty di area mereka sendiri pada menit ke-50, dan Farrell sukses menendang penalti dari jarak 40 meter untuk memangkas keunggulan Afsel menjadi 15-9.

Afsel menggempur melalui sembilan pemain yang memaksa Inggris melakukan offside di backline. Hal itu membuat Afsel kembali mendapat penalti, yang dengan mudah dieksekusi Pollard untuk membawa Springboks unggul 18-9.

Farrell, satu-satunya pencetak poin bagi Inggris, memperkecil ketertinggalan timya sebelum Afsel mencetak dua try.

Terdapat sedikit kontroversi terkait try Mapimpi setelah sepakannya dioper kembali ke belakang kepada dirinya oleh Lukhanyo Am, namun wasit mengesahkan try itu setelah berkonsultasi dengan petugas televisi.

Namun tidak ada keraguan terkait try yang dilakukan kOlbe, ketika ia memenangi adu cepat dengan Farrell dan Joe Marler untuk menembus pertahanan Inggris.

Baca juga: Inggris rebut tiket final setelah tundukkan Selandia Baru

Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2019