Beijing (ANTARA News) - Aktivis demokrasi China yang dipenjara karena mencoba mengorganisasi peringatan untuk mengenang pembunuhan besar-besaran di Tiananmen pada 1989 telah dibebaskan setelah menjalani hukuman selama 16 tahun dari putusan 20 tahun penjara, menurut kelompok Hak Asasi Manusia (HAM).
Hu Shigen (53) dibebaskan pada Selasa, namun dilarang memiliki hak politik selama lima tahun, termasuk hak untuk bebas mengemukakan pendapat dan berkumpul, kata kelompok HAM di China.
"Kami menyambut baik pembebasan Hu Shigen, namun sangat tragis karena Hu menderita penganiayaan selama bertahun-tahun, masalah kesehatan serius dan kondisi yang buruk," kata Sharon Hom, direktur kelompok HAM yang berkantor pusat di New York.
Zhao Xin, rekan aktivis yang tinggal bersama Hu di rumah sementaranya di Beijing, Rabu berkata kepada AFP bahwa kondisi kesehatan Hu sangat buruk.
"Ketika dia dijemput pada Selasa, mobil baru berjalan sebentar ketika dia tiba-tiba muntah sehingga dia harus berhenti dan beristirahat," kata Zhao melalui telepon.
"Saya sangat sulit mengenalinya. Seluruh rambutnya telah memutih, tidak ada satupun yang hitam dan dia terlihat sangat tua."
Hu, yang menolak berbicara kepada AFP, menderita penyakit lambung dan jantung serta sakit kepala berat, menurut kelompok HAM di China.
"Dia sudah pasti mengalami perlakukan tidak adil di penjara," kata Zhao.
Hu dijatuhi hukuman 20 tahun pada Desember 1994 karena "mengorganisir dan memimpin sebuah kelompok kontra revolusioner" dan melakukan kegiatan kontra revoilusioner.
Dia dijatuhi hukuman bersama 14 orang yang lain yang diajukan ke pengadilan dengan dakwaan yang sama, walaupun dia menjalani hukuman paling lama. Hukumannya dimulai ketika dia ditahan untuk pertama kalinya pada Mei 1992.
Dia ditangkap setelah dia merencanakan menggelar sebuah peringatan guna mengenang tragedi Tiananmen 1989 di Beijing dan Shanghai.
Ratusan dan mungkin ribuan orang tewas pada 4 Juni 1989 ketika angkatan bersenjata menghalau para pengunjuk rasa yang sebagian besar terdiri dari para pelajar yang berkumpul di lapangan Tiananmen selama beberapa pekan, menuntut demokrasi dan berakhirnya korupsi para pejabat.
Pembunuhan itu hingga hari ini merupakan satu dari sejumlah hal tabu untuk dibicarakan di China dimana pihak berwenang menyisihkan "gangguan politik" demi stabilitas dan keamanan ekonomi serta soial.
Hu juga salah satu pendiri Partai Demokrasi dan Kebebasan China, dengan aktivis lain seperti Wang Guoqi, yang dijatuhi hukuman 11 tahun penjara pada 1994.(*)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008