Beijing (ANTARA) - Pemerintah China memperketat larangan penjualan, baik secara langsung maupun dalam jejaring (online), rokok elektrik, khususnya kepada anak di bawah umur dengan alasan kesehatan dan keselamatan jiwa.

Lembaga Monopoli Tembakau (STMA) dan Badan Regulasi Pasar (SAMR) setempat di Beijing, Jumat (1/11), telah mengeluarkan pernyataan bersama mengenai larangan itu guna mengurangi paparan produk rokok elektrik terhadap anak di bawah umur sekaligus pengetatan pengawasan terhadap industri tersebut.

"Seperti halnya sigaret, rokok elektrik juga sangat berisiko terhadap kesehatan dan keselamatan, terutama kepada anak di bawah umur," demikian STMA dikutip media resmi setempat, Sabtu.

Lembaga tersebut menyatakan bahwa mayoritas pembuat rokok elektrik tidak selektif dalam menentukan beberapa hal, di antaranya bahan baku, penggunaan zat adiktif, proses pembuatan, dan sistem kendali mutu.

Baca juga: Korea Selatan desak masyarakat hentikan rokok elektrik cair

Hal tersebut, lanjut lembaga itu, sangat tidak aman karena sangat mungkin terjadi kebocoran cairan sigaret dan kerusakan baterai pada perangkat rokok elektrik.

Kedua lembaga pemerintahan tersebut telah mengeluarkan larangan penjualan produk rokok elektrik kepada anak di bawah usia 18 tahun sejak Agustus 2018.

Kebijakan tersebut mendapat perhatian publik sehingga tinggal sedikit yang masih menjual produk itu kepada anak di bawah 18 tahun, namun masih ada beberapa anak kelompok usia tersebut yang bisa mendapatkan akses ke produk rokok elektrik itu melalui internet.

Baca juga: Erdogan : Saya tidak akan pernah izinkan rokok elektrik di Turki

Pasar rokok elektrik yang cukup besar membuat para pedagang di China memanfaatkan platform penjualan daring, jaringan sosial, video streaming, dan laman perusahaan rokok elektrik sebagai kanal utamanya.

Bahkan beberapa perusahaan rokok elektrik menyasar pasar daring mereka ke kalangan remaja dengan memasang iklan berslogan seperti "membantumu berhenti merokok" dan "menyehatkan dan membahayakan".

Beberapa label rokok elektrik seperti "remaja", "penuh gaya", dan "trendi" dipasang untuk memengaruhi kawula muda China.

Baca juga: Promosi Vape lebih aman dari rokok konvensional dinilai tidak jujur

Larangan penjualan rokok elektrik di negara berpenduduk terbanyak di dunia itu berlaku bagi semua entitas pasar. Para pelaku pasar juga diperintahkan segera menghapus iklan penjualan daring.

STMA dan SAMR serta beberapa departemen di China akan mengambil tindakan tegas dengan menghapus platform penjualan daring, laman pemasaran, dan toko rokok elektronik sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Penindakan terhadap produksi dan penjualan rokok elektrik ilegal juga akan dilakukan secara efektif untuk melindungi hak dan kepentingan anak-anak di bawah umur serta kesehatan masyarakat umum, demikian STMA dikutip CRI, radio resmi pemerintah China.

Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2019