Jakarta (ANTARA News) - Perusahaan pembiayaan internasional (International Finance Corporation/IFC) mengungkapkan total investasinya di Indonesia hingga saat ini telah mencapai lebih dari 700 juta dolar AS dan diharapkan dalam beberapa tahun ke depan investasi itu bisa berlipat ganda. Kepala Perwakilan IFC untuk Indonesia, Adam Sack di Jakarta, Rabu, mengatakan, selama ini pihaknya telah berinvestasi melalui penanaman modal di beberapa perbankan nasional, seperti Bank Danamon dan Bank BII "Kami memberikan pembiayaan jangka panjang untuk Danamon untuk membantu bank itu memberi pembiayaan yang lebih besar pada UKM. Demikian juga dengan Bank BII dengan anak perusahaannya WOM (Wahana Ottomitra Multiartha)," katanya. Sedangkan jumlah investasi pada kedua bank tersebut, katanya, mencapai lebih dari 300 juta dolar AS. "Kami tengah melihat bank-bank lain di Indonesia, tapi kami tidak punya target mendesak untuk pembiayaan kami," katanya. Ditanya kemungkinan penambahan investasi pada kedua bank besar tersebut, Adam mengatakan, pihaknya menganggap kedua bank tersebut sebagai mitra kerja dan akan mendukung mereka. "Tapi itu tidak berarti kami akan menambah pembiayaan kami di sana," katanya. Lebih lanjut, dia menjelaskan, baru-baru ini pihaknya telah menyuntik sekitar 5 juta dolar AS untuk membentuk sebuah bank baru untuk membiayai perbankan sektor pembiayaan mikro, seperti BPR. "Bank itu akan memberikan pembiayaan bagi jutaan rumah tangga berpendapatan kecil dan UKM," katanya. Ditambahkannya, negara lain akan melihat model pembiayaan yang dijalankan IFC di Indonesia dan kemudian menerapkan pola yang berhasil tesebut di negara mereka. (*)

Copyright © ANTARA 2008