Setelah bertarung amat melelahkan dan menguras energi serta dana dalam penentuan calon presiden AS dari Partai Demokrat, Senator Hillary Rodham Clinton dengan mengesankan telah menyatakan berdiri di belakang pencalonan Senator Barack Obama sebagai Presiden AS.
"Saya bangga sekali berdiri di sini malam ini. Sebagai seorang ibu yang bangga, sebagai demokrat yang bangga, sebagai senator New York yang bangga, dengan bangga saya mendukung Senator Barack Obama," kata Hillary dalam pidatonya pada Konvensi
Partai Demokrat di Denver, Colorado, yang disiarkan langsung CNN, Rabu waktu setempat.
Hillary memupus spekulasi dan analisis banyak kalangan di AS bahwa pendukungnya kecewa dengan kekalahannya sehingga tak akan mendukung Barack Obama sebagai Presiden AS mendatang.
Sebaliknya, Hillary justru meminta pendukungnya untuk Obama demi keutuhan Demokrat dan kebaikan bangsa Amerika Serikat.
"Sahabatku, waktunya kini berjuang demi tanah air yang kita cintai. Tak masalah anda telah memilih saya atau Barack (Obama), waktunya sekarang untuk bersatu dalam satu partai dengan tujuan tunggal," seru Hillary.
Dalam pidatonya yang emosional, amat menyentuh dan beraura kenegarawanan hingga para peserta konvensi tak tahan untuk tak henti memberi aplaus, Hillary menegaskan adalah lebih penting mempertahankan keutuhan partai ketimbang menyesali sebuah kekalahan.
"Barack Obama adalah calon saya dan dialah yang semestinya menjadi presiden kita," kata Hillary. "Kita satu tim dan tak seorang pun boleh berpangku tangan. (Maka itu) Pemilu ini adalah pertaruhan demi masa depan kita. Ini adalah pertarungan yang mesti kita menangkan," lanjutnya.
Kandidat capres wanita AS yang kalah dalam kompetisi yang disebut sejumlah kalangan paling alot dalam sejarah pemilu AS ini menyatakan Obama adalah masa depan AS.
Ia berharap impian-impiannya seperti perlindungan asuransi kesehatan untuk rakyat AS bisa diwujudkan oleh Barack Obama karena ia tak melihat kandidat lain berani melakukannya.
Hillary sempat menggambarkan John McCain, lawan Barack Obama dalam Pemilihan Presiden nanti, sebagai sejawat dan sahabatnya, namun karena tak bisa melepaskan bayang-bayang dari Presiden George Bush maka McCain dilihatnya tidak lebih baik dari Bush.
"Kita tak menginginkan empat tahun lagi (kesalahan) dari delapan tahun (kesalahan semasa kepemimpinan Bush)," kata Hillary.
Secara tidak langsung Hillary mengisyaratkan akan ada perlawanan dari sejumlah kelompok sangat berkuasa yang tidak menginginkan rakyat AS sejahtera dan terjamin kesehatan ekonomi serta kehidupan sosialnya.
"Kita harus terus jalan (berjuang). Tapi sebelum kita melenggang, kita mesti memilih dulu Barack Obama. Mari pilih Barack Obama dan Joe Bidden demi masa depan negeri kita," ajak Hillary mengakhiri pidatonya.(*)
Oleh Oleh A. Jafar M. Sidik
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2008