Medan (ANTARA News) - Kalangan perempuan, terutama kaum ibu umumnya masih takut dan malu memeriksakan alat reproduksinya ke bidan maupun dokter spesialis kebidanan dan kandungan.
"Padahal, dengan rajin memeriksakan kesehatan organ penting ini, maka wanita dapat terhindar dari kematian akibat kanker mulut rahim," kata dokter spesialis kandungan dr Ade Amansyah di Medan, Rabu.
Ia mengatakan, seharusnya kalangan perempuan lebih terbuka mengenai kesehatan alat reproduksinya, bukan sebaliknya merasa takut dan malu untuk memeriksakan secara rutin kepada bidan maupun dokter.
Menurut dia, pemeriksaan alat reproduksi tidak memakan waktu lama, hanya sekitar satu menit sudah selesai. "Pemeriksaan dilakukan dengan cara
Inspecula Visual Asam Asetat (IVA), yaitu mengolesi leher rahim dengan cairan asam cuka," katanya.
Meski demikian, kata Ade, pemeriksaan tidak dapat dilakukan seorang diri, harus oleh perawat yang terlatih, bidan maupun dokter umum dan dokter spesialis.
Menurut dia, cara pemeriksaannya juga biasa disebut
see and treat (melihat dan mencoba).
Ia mengatakan pemeriksaan alat reproduksi minimal satu sampai tiga kali dalam setahun. "Jika terdeteksi tidak ada kanker, maka untuk selanjutnya bisa dilakukan setiap lima tahun sekali," katanya.
Selain memeriksakan kesehatan reproduksi, seperti di "papsmeer", menurut Ade, juga dianjurkan perempuan, terutama mereka yang telah menikah dan melakukan hubungan suami-istri untuk selalu menjaga kesehatan kewanitaannya.
"Dengan rajin membersihkan bagian kewanitaan dengan air bersih, dan memakai pakaian dalam yang kering serta bersih, mudah-mudahan terhindar dari penyakit," katanya. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008