Mari kita sampaikan bahwa budaya, adat istiadat, serta keindahan sumber daya alam yang kita miliki kepada masyarakat luas. Apa yang kita lakukan saat ini adalah bentuk promosi daerah kita ke depan
Langgur (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara (Malra) menampilkan salah satu pesona daerah dengan menggelar "Wer Warat" atau menangkap ikan secara tradisional di Pantai Ohoi Danar Lumefar, Jumat.
Wer Warat merupakan salah satu tradisi atau budaya lokal di Maluku Tenggara yang melibatkan banyak orang untuk menangkap ikan secara tradisional menggunakan tali berukuran panjang dihiasi janur kuning pohon kelapa, kemudian ditarik secara bersamaan oleh warga dari arah laut menuju darat.
Sebelum pelaksanaan Wer Warat, dilakukan ritual adat oleh pemuka adat.
Baca juga: Desa Ohoidertawun jadi puncak penutupan Festival Pesona Meti Kei 2019
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Bupati Malra M Thaher Hanubun bersama Wakil Bupati Petrus Beruatwarin, Forkopimda, jajaran OPD, ASN, komunitas pemuda dan pariwisata, serta ribuan masyarakat.
Bupati pada kesempatan tersebut mengatakan, "Mari kita sampaikan bahwa budaya, adat istiadat, serta keindahan sumber daya alam yang kita miliki kepada masyarakat luas. Apa yang kita lakukan saat ini adalah bentuk promosi daerah kita ke depan."
Wer Warat merupakan bagian dari acara Festival Pesona Meti Kei yang menampilkan budaya dan kearifan lokal di Maluku Tenggara.
"Jika saat ini ada yang membanding-bandingkan penyelenggaraan Pesona Meti Kei dengan yang sudah-sudah, maka saya katakan kita lakukan saat ini sederhana, dengan biaya yang sedikit namun dilakukan di beberapa wilayah," kata Thaher.
Baca juga: Makanan tradisional Kei "Enbal" warisan budaya diapresiasi BPNB
Menurut Bupati, perbedaan adalah suatu anugerah untuk melakukan sesuatu yang baik. Dengan banyak keindahan di daerah ini, masyarakat diajak untuk membuktikan keramahan orang Kei.
Thaher juga mengharapkan agar warganya melakukan perubahan-perubahan yang baik untuk daerah ini ke depan.
"Tuhan tidak akan mengubah satu kaum, kecuali kaum itu sendiri mengubah nasibnya", atau perubahan itu tidak datang dari orang lain melainkan datang dari kita sendiri," katanya.
Kegiatan tersebut juga diisi dengan penampilan tarian syariat oleh ribuan siswa-siswi sepanjang satu kilometer dan pembentangan bendera merah putih sepanjang 350 meter, lomba memilih siput, lomba dayung sampan beregu dan perorangan putra-putri, serta pementasan berbagai tarian adat daerah tersebut.
Selain itu diadakan penetapan Pantai Ohoi Danar Lumefar sebagai salah satu destinasi wisata di Maluku Tenggara.
Pewarta: Shariva Alaidrus
Editor: Edy Supriyadi
Copyright © ANTARA 2019