Jakarta (ANTARA) - Pemuda harus memiliki semangat bernegara, punya cita-cita dan tujuan yang sama agar tidak mudah terpengaruh iming-iming ideologi lain, kata Deputi bidang Pemberdayaan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Faisal Abdullah.
"Anak-anak muda sekarang ini harus diarahkan dan tetap on the track guna membangun bangsa ini untuk menjadi lebih besar," kata Faisal dikutip dari siaran pers di Jakarta, Jumat.
Baca juga: Makna Sumpah Pemuda harus digaungkan kembali
Baca juga: Wapres serukan pemuda terdepan jaga persatuan dan kebinekaan
Ia mengatakan Sumpah Pemuda 1928 menunjukkan bagaimana pemuda memiliki kesadaran berbangsa dan bernegara.
Pemuda dari berbagai suku, etnis, bahasa dan agama bersatu mengikrarkan diri untuk mengimpikan suatu negara yang berdaulat bernama Indonesia, meleburkan kebanggaan primordialisme dan fanatisme kelompok dalam semangat nasionalisme.
"Meskipun sekarang ini dimensinya sudah berbeda, tidak lagi melawan penjajah, tetapi eksistensinya harus tetap dijaga bahwa semangat sumpah pemuda adalah semangat kita sebagai suatu bangsa," ujarnya.
Faisal mengatakan bahwa para pemuda harus membangun kultur yang tidak terputus dengan semangat yang digelorakan pada tahun 1928 itu.
"Hal ini agar pikiran para pemuda tidak berubah hanya karena adanya paham-paham baru yang muncul saat ini," ujarnya.
Baca juga: Cegah dari radikalisme, guru harus integrasikan agama dan kebangsaan
Faisal juga menyampaikan bahwa pemahaman tentang Pancasila, UUD 1945 dan kebinekaan harus sama. Karena itu, lembaga seperti Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) juga sangat berperan penting untuk memberikan pemahaman itu semua ke seluruh masyarakat Indonesia.
"Termasuk kepada para generasi muda agar tidak mudah terpengaruh paham radikalisme yang bisa berujung pada mengubah ideologi bangsa yang sengaja disebarkan oleh kelompok-kelompok yang tidak bertanggung jawab," katanya.
Pewarta: M Arief Iskandar
Editor: Sigit Pinardi
Copyright © ANTARA 2019