Solo (ANTARA News) - PT Kereta Api (KA) mengalokasikan dana tambahan Rp1,5 miliar untuk peningkatan kualitas kerja Juru Pemeriksa Jalan (JPJ) di lintas rel selama Angkutan Lebaran 2008.
"Ini untuk meningkatkan kewaspadaan, sekaligus menjamin perjalanan KA tidak terganggu karena rel bermasalah atau aksi vandalisme," kata Dirut PT KA, Ronny Wahyudi di depan pers dan rombongan Menhub di atas KA Argo Lawu Jakarta-Solo, Selasa malam.
Untuk itu, lanjut Ronny, pihaknya bersiap menambah 600 orang JPJ baru di seluruh lintasan rel KA di Jawa dan Bali.
"Mereka ini selama angkutan lebaran melakukan pengecekan setiap jam," kata Ronny.
Selain itu, Ronny menegaskan, pihaknya juga menyiapkan petugas di lintas sebidang yang selama ini tidak dijaga, khususnya di daerah ramai dan rawan kecelakaan.
PT KA, kata Ronny, sudah mengidentifikasi sejumlah titik lintas tak dijaga yang rawan kecelakaan. "Pintu lintas sebidang yang dijaga baru 1.145 pintu dari total pintu lintasan sebanyak 8.385," katanya.
Dari total pintu lintas sebidang yang tak dijaga itu, sebanyak 572 pintu adalah resmi dan sisanya, 314 pintu, liar.
"Namun, semua pintu lintasan sebidang itu, kami lengkapi rambu dan tanda khusus," kata Ronny.
Pada bagian lain, Ronny sebelumnya menyatakan, pada angkutan lebaran tahun ini, lokomotif kecil tidak lagi digunakan, tetapi hanya yang besar-besar saja.
Dengan demikian, dalam paparan di atas KA Argo Lawu itu, PT KA hanya mengoperasikan total lokomotif sebanyak 183 saja, sedangkan tahun lalu 188 unit.
Akibatnya, rangkaian dari masing-masing KA reguler yang dioperasikan menjadi maksimal yakni 14 rangkaian KA dari kondisi 12 gerbong/kereta.
Pada angkutan lebaran tahun ini, tambah Ronny, PT KA akan mengoperasikan KA reguler 212 KA dan 11 KA Tambahan Lebaran sehingga total menjadi 223 KA, sedangkan tahun lalu hanya 222 KA.
"Itu semua belum termasuk KA Sapujagat," katanya.
Sedangkan, total jumlah penumpang yang diangkut PT KA diperkirakan mencapai 2,9 juta orang atau naik lima persen dari tahun lalu sebesar 2,8 juta orang.
Dari jumlah itu, sekitar 2,1 juta adalah penumpang kelas ekonomi yang tarifnya tidak mengalami kenaikan tahun ini, sedangkan sisanya kelas bisnis 575 ribu dan 384 ribu kelas eksekutif.(*)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008