New York (ANTARA News) - Dolar AS dalam waktu singkat mencapai posisi tertinggi enam bulan terhadap euro pada Selasa waktu setempat, atau Rabu pagi WIB, karena pasar mempertimbangkan fakta terakhir dari pelambatan pertumbuhan ekonomi di eropa dan data konsumen AS dan sektor perumahan AS "mixed". Euro turun ke posisi terendah 1,4569 dolar, kemudian "rebound" menjadi 1,4653 dolar pada 2100 GMT dibandingkan dengan 1,4751 dolar dalam perdagangan terakhir di New York, Senin. Greenback meningkat menjadi 109,67 yen, dari 109,31 yen. Sementara pound, turun ke posisi terendah 1,8331 dolar, terendah sejak Juli 2006. Sebuah survei Conference Board memperlihatkan indeks kepercayaan konsumen naik menjadi 56,9 dari 51,9 pada Juli. "Rumah tangga merasakan sedikit lebih baik tentang harga bensin sekarang yang telah sedit menurun," kata Joel Naroff dari Naroff Economic Advisors. "Melihat ke depan, orang banyak berharap pasar kerja akan membaik dan kondisi uasaha akan menguat." Sebuah laporan lainnya menunjukkan penjualan rumah baru AS naik 2,4 persen pada Juli dari Juni, terhadap langkah ekspektasi pasar turun. Risalah pertemuan Komite Terbuka Pasar Federal (FOMC) 5 Agustus memperlihatkan para anggota mengindikasikan langkah mereka berikutnya sebagian besar masih menyukai kenaikan suku bunga dalam mengendalikan tekanan inflasi, namun prospek ekonomi masih suram. Sterling merosot di tengah kekhawatiran tentang kesehatan ekonomi Inggris, setelah data baru-baru ini memperlihatkan pertumbuhan terhenti dalam kuartal kedua. "Dolar terus terdorong oleh meningkatnya ekspektasi melemahnya pertumbuhan ekonomi di ekonomi maju terkemuka lainnya," kata Lee Hardman, analis di Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ di London. Pasar memperkirakan penurunan suku bunga oleh Bank Sentral Eropa (ECB) untuk mendorong pertumbuhan produk domestik bruto (PDB). Di Amerika Serikat, risalah pertemuan Komite Terbuka Pasar Federal (FOMC) 5 Agustus memperlihatkan para anggota mengindikasikan langkah mereka berikutnya sebagian besar masih menyukai kenaikan suku bunga, meskipun belum jelas kapan waktunya. Faktor-faktor ini mungkin akan mendorong greenback oleh perbedaan suku bunga yang tipis. Antonio Sousa, kepala analis Forex Capital Markets, mengatakan ia yakin euro akan turun ke posisi terendah 1,40 dolar pada saat ECB mulai menurunkan suku bunganya. Dalam perdagangan terakhir di New York, dolar berada pada 1,0994 franc Swiss naik dari 1,0958 franc pada Senin. Pound pada 1,8394 dolar turun dari 1,8521 dolar, demikian AFP.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008