Bandung (ANTARA News) - Distribusi elpiji dari PT Limas Raga ke agen, penjual dan konsumen di Bandung, Selasa, terhambat akibat antrean panjang di Stasiun Pengangkutan dan Pengisian Bulk Elpiji (SPPBE).Kepala Penjualan Elpiji PT Limas Raga, Yono di Bandung, Selasa mengatakan antrean panjang terjadi karena permintaan distributor kepada SPPBE meningkat drastis akibat banyaknya permintaan."Keterlambatan distribusi ke pelanggan hanya beberapa jam, namun secara umum stok elpiji mencukupi," katanya.Mengenai permintaan atas elpiji yang harganya kini mencapai Rp69 ribu per tabung isi 12 kg , ia mengatakan permintaan cenderung meningkat, karena mungkin banyak rumah tangga yang memiliki lebih dari satu tabung gas."Kepada kalangan rumah tangga kami membebaskan berapapun jumlah yang mereka beli, dan kebanyakan setiap pembeli membeli lebih dari satu tabung," katanya. Sementara itu, pemilik PD Inti Bagus, Dani mengatakan penjualan elpiji meningkat tajam, seiring semakin langka dan mahalnya harga minyak tanah. "Setiap hari kami menjual elpiji sekitar 750 tabung," katanya. Padahal, kata dia, sebelumnya toko miliknya yang khusus menjual elpiji tiga kilogram ini setiap hari hanya laku rata-rata sebanyak 200 tabung. "Pembelinya kebanyakan sub agen atau toko penjual elpiji," katanya.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008