Magelang (ANTARA News) - Tim Balai Arkeologi (Balar) Yogyakarta menemukan candi induk di situs Losari, Desa Losari, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah dalam lanjutan penggalian tempat peninggalan zaman Hindu, sekitar abad IX itu."Sudah ditemukan candi induknya, kalau candi perwaranya sudah ditemukan dalam penggalian tahun lalu, kemarin ketemu candi induknya," kata Ketua Tim Penggalian Situs Losari, Baskoro Daru Tjahjono, kepada ANTARA di Magelang, Selasa.Lanjutan penggalian situs di kebun salak milik warga setempat yang juga penemu pertama kali tahun 2006, Badri (45) itu oleh sebuah tim yang terdiri peneliti dari Balar Yogyakarta, Jurusan Arkeologi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, dan masyarakat setempat.Selain itu, katanya, lanjutan penggalian sejak tanggal 11 hingga 28 Agustus dengan dukungan dari Yayasan Taija, Jakarta itu juga melibatkan Pemerintah Kabupaten Magelang dan Balai Penelitian dan Perlindungan Peninggalan Purbakala (BP4) Jateng. Tim terdiri 30 orang baik peneliti maupun warga setempat.Penggalian situs pertama kali, kata Baskoro yang juga peneliti Balar Yogyakarta itu, pada bulan Januari 2007. Candi induk, katanya, ditemukan di sebelah barat candi perwara temuan pertama, sedangkan dua candi perwara lainnya berada di selatan temuan pertama. "Tim kini telah menemukan tatanan batu candi induk di sisi barat dan utara yang panjangnya masing-masing sekitar sembilan meter," katanya. Ia memerkirakan luas candi induk sekitar 81 meter persegi. Ia mengatakan perlunya penggalian situs itu lagi untuk menemukan pagar keliling candi tersebut. "Tetapi kalau untuk tahapan ini mungkin waktunya tidak cukup, mungkin untuk tahap berikutnya, temuan ini akan memperkaya temuan peninggalan lainnya pada zaman Hindu," katanya. Badri mengatakan, menemukan batu-batu yang diperkirakan situs candi itu ketika sedang membuat saluran irigasi dengan melewati tengah kebunnya. "Ratusan batu berserakan di dalam tanah saya temukan, lalu saya bawa ke rumah untuk diamankan karena waktu itu banyak orang ingin melihat, saya lalu melapor ke kelurahan yang ternyata diteruskan ke Balar dan BP4 Jateng," katanya.(*)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008