Ambon (ANTARA News) - Ketua Umum DPP Partai Hanura, Wiranto, menilai, pemerintah kurang tanggap dalam memutuskan kebijakan menaikkan harga elpiji di saat masyarakat mempersiapkan diri menunaikan Bulan Suci Ramadhan 1429 Hijriah. "Saya sudah sering mengingatkan pemerintah agar mewaspadai berbagai kebijakan yang menyangkut hajat hidup maupun kebutuhan dasar masyarakat seperti elpiji di saat Bulan Suci Ramadhan 1429 Hijriah yang tinggal menghitung harinya saja," katanya, ketika dikonfirmasi ANTARA, di Ambon, Selasa malam. Wiranto yang berada di Kota Ambon dalam rangka melantik, mengukuhkan maupun membuka sedikitnya enam kegiatan di jajaran DPD Partai Hanura Maluku itu mengungkapkan keprihatinannya karena kenyataannya harga elpiji maupun BBM harus dinaikkan untuk ketiga kalinya di era Kabinet Indonesia Bersatu. Apalagi, lanjutnya, saat ini di mana-mana terjadi langkanya maupun melonjaknya harga elpiji sehingga berdampak terhadap aktifitas sektor lainnya seperti perhotelan dan restoran sehingga menimbulkan keresahan masyarakat. "Jadinya pemerintah sudah saatnya menentukan langkah-langkah jelas terkait kebijakan menaikan harga BBM, termasuk elpiji sehingga tidak berpengaruh serius terhadap sektor lain," tegas Wiranto. Berkaitan dengan itu, Wiranto menyarankan pemerintah mengarahkan pihak berkompoten agar mengawasi secara intensif kebijakan menaikkan harga elpiji sehingga tidak ada praktek manipulasi maupun spekulasi di lapangan yang pastinya meresahkan masyarakat dengan kemungkinan terjadi gejolak sosial tidak diinginkan.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008