Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Margiono mengatakan pihaknya akan mengelar Sarasehan Pers Perjuangan untuk merumuskan maksud dari Pers Perjuangan. "Rencananya acara tersebut akan kami gelar di Gedung Mahkamah Konstitusi Jakarta, Kamis (28/8). Pers perjuangan itu penting untuk dirumuskan, karena sampai saat ini arti dari perjuangan itu sendiri masih abstrak," katanya di hadapan sejumlah wartawan di Jakarta, Selasa. Dalam acara tersebut, akan bertindak sebagai pembicara tokoh-tokoh pers nasional seperti Jacob Oetama, Surya Paloh dan Dahlan Iskan serta sejumlah pengamat seperti Tjipta Lesmana, Kiki Syahnakri dan Suradi. Pihaknya juga akan mengajak wartawan-waratawan muda, senior, pemilik dan pengelola media, organisasi wartawan agar turut hadir dan duduk bersama, untuk meretas jalan merumuskan kembali maksud Pers Perjuangan. "Meski secara konstitusional, historis, dan substansi profesi, pers tidak terpisahkan dari perjuangan. Bahkan, dalam undang-undang disebutkan pers sebagai alat perjuangan untuk mencapai cita-cita nasional," ujarnya. Namun komitmen perjuangan harus dipertanyakan, karena kebebasan pers saat ini cukup banyak lembaga pers yang lahir dari latar belakang kemajemukan, begitu juga dengan wartawannya. Ditambah lagi, katanya, pers saat ini disibukkan oleh tantangan komersial agar tetap bisa bertahan. "Pers sekarang memiliki fungsi ganda selain sebagai kontrol sosial juga memiliki orientasi bisnis. Untuk itu, perlu dipertanyakan masih pantaskah menyandang predikat pers perjuangan. Semua itu akan dibahas dalam sarasehan nanti," jelasnya.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008