Jakarta (ANTARA) - Pengamat Indef Ahmad Heri Firdaus menyarankan agar sarana-sarana pendukung dan pelengkap di setiap stasiun LRT Jabodebek (Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi) perlu dipercepat pengadaannya dalam rangka mendukung persiapan uji coba kereta LRT tersebut.
"Kalau saya melihat terminal atau stasiun LRT Jabodebek belum terdapat sarana yang melengkapinya, sehingga pengadaannya perlu dipercepat," kata Heri saat dihubungi Antara di Jakarta, Jumat.
Heri mengatakan bahwa lintasan rel dan lokomotif serta gerbong LRT sudah dinilai bagus, cuma kesiapan sarana infrastruktur pendukung perlu disediakan di setiap stasiun LRT Jabodebek agar stasiun tersebut alayak sebagai sarana publik.
Baca juga: Pengamat sarankan LRT bisa tiru MRT dalam uji publik
"Artinya toilet sudah bagus, terdapat tempat sampah yang memadai, kemudian penunjuk lokasi serta keterangan-keterangan dan pusat informasi harus ada di setiap stasiun LRT mengingat moda transportasi ini terbilang baru bagi masyarakat," katanya.
Kemudian, lanjut Heri, keterangan penunjuk, arah lokasi dan sosialisasi di setiap stasiun LRT harus jelas persiapannya.
Beberapa waktu lalu Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan uji coba LRT Jabodebek (Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi) akan dilakukan akhir Oktober seiring dengan pengiriman bertahap rangkaian kereta oleh PT INKA (Persero).
Baca juga: Dua menteri merapat ke kantor Luhut bahas progres LRT Jabodebek
Menurut Menhub, pemerintah punya waktu sekitar dua tahun untuk melakukan uji coba operasi LRT Jabodebek sebelum beroperasi komersial pada November 2021 mendatang.
Ia mengatakan waktu uji coba LRT Jabodebek yang panjang memang diperlukan agar operasional transportasi massal itu bisa optimal. Hal itu juga perlu dilakukan merujuk pada lamanya uji coba yang dilakukan di MRT Jakarta dan LRT Palembang.
Uji coba operasi LRT Jabodebek akan dimulai meski progres pembangunan belum sepenuhnya rampung. Berdasarkan data PT Adhi Karya (Persero) Tbk selaku kontraktor, progres keseluruhan proyek tersebut mencapai 65,77 persen.
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019