Pelaku berinisial J (32) terpaksa kita lakukan tindakan tegas dan terukur

Jakarta (ANTARA) - Kepolisian Sektor Kalideres, Jakarta Barat, menembak mati pimpinan geng motor "Independent" sebab aksinya kerap meresahkan masyarakat di wilayah hukum Jakarta dan Tangerang.

"Pelaku berinisial J (32) terpaksa kita lakukan tindakan tegas dan terukur karena melakukan perlawanan saat akan ditangkap," kata Kapolsek Kalideres Kompol Indra Maulana dalam gelar kasus di Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur, Jumat sore.

J diketahui menjadi pemimpin geng motor Independent dengan anggota mencapai puluhan orang.

Diceritakan, sosok J kerap memimpin jalannya aksi perampasan sepeda motor warga yang melintas di wilayah Jakarta maupun Tangerang.

Baca juga: Polisi tembak lima anggota geng motor Jakarta

"Sejak laporan masyarakat sampai ke kita pada 20 Oktober 2019, Unit Reskrim Polsek Kalideres menerima sedikitnya tujuh laporan warga yang dirampas motornya di jalan," katanya.

Setiap akhir pekan, tidak kurang dari 20 anggota Independent menyisir jalan yang sepi menggunakan sepuluh sepeda motor secara berboncengan pada dini hari untuk mencari korban.

Modus yang dilakukan adalah memepet motor korban dan mengancam dengan senjata tajam berupa celurit dan sejenisnya.

Baca juga: Polisi Medan tangkap 18 remaja anggota geng motor Simple Life

Saat korban mulai lemah, pelaku membawa kabur sepeda motor atau ponsel milik korban.

"Satu korbannya dilaporkan terluka sabetan senjata tajam di wajah. Total ada lima korban, tiga di antaranya luka pukul. Namun belum ada laporan korban tewas sampai sekarang," kata Indra.

Pada Senin (28/10), pihaknya menangkap enam pelaku berinisial RA, NA, BB, SH, dan SY di sejumlah lokasi terpisah di Kalideres.

Dari keterangan mereka, J berhasil ditangkap dini hari tadi di kawasan Kalideres dengan barang bukti lima celurit serta motor hasil rampasan tiga unit.

Baca juga: Polisi gelar rekonstruksi 18 adegan tawuran geng motor Kebon Jeruk

"J kami tangkap saat akan melakukan aksi dengan membawa sebilah celurit lalu dikejar dan saat ditangkap, dia melawan petugas," katanya.

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2019