Jakarta (ANTARA) - Peneliti Indef Ahmad Heri Firdaus menilai rencana operasionalisasi tol layang Jakarta-Cikampek atau Japek Elevated dapat mengurai kepadatan dan kemacetan yang selama ini terjadi di tol Cikampek area Bekasi.
"Tol layang ini diharapkan dapat mengurai kemacetan arus lalu lintas di jalan tol Jakarta-Cikampek yang berada tepat di bawahnya, dengan demikian waktu tempuh antara Jakarta dengan Bekasi menjadi lebih cepat," ujar Heri saat dihubungi Antara di Jakarta, Jumat.
Heri mengatakan bahwa jalan tol Jakarta-Cikampek merupakan salah satu jalan tol terpadat, di mana terdapat hingga lima lajur karena pengguna tol ini sangat banyak.
Baca juga: Kementerian PUPR bahas skema tarif Tol Layang Jakarta-Cikampek
Selain itu kalau dilihat dari titik kegiatan arus mobilisasi masyarakat DKI Jakarta dan sekitarnya, jalan tol Cikampek merupakan salah satu wilayah dengan jalur paling penting dan strategis karena menjadi jantungnya transportasi jalan tol yang menghubungkan antara Jakarta dengan Jawa Barat, Jawa Tengah dan lain-lain.
"Ini konsekuensinya kalau wilayah itu merupakan jantung jalan tersebut , maka wilayah itu sangat ramai apalagi orang-orang yang bekerja di DKI Jakarta banyak yang bermukim di wilayah Bekasi dan sekitarnya," kata peneliti Indef tersebut.
Kalau sudah sampai ke satu titik terjadi kepadatan lalu lintas yang sangat ramai, menurut Heri, maka opsi pembangunan dan pengoperasi tol layang di wilayah tersebut merupakan hal yang tepat.
Baca juga: Dioperasikan saat Natal, Tol Layang Japek percepat laju kendaraan
Sebelumnya Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi optimistis Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek (Japek) bisa mempercepat laju kendaraan dari 20-30 kilometer per jam menjadi 50-60 kilometer per jam saat dioperasikan pada libur Natal 2019 dan Tahun Baru 2020.
Budi mengatakan pertambahan kecepatan kendaraan dikarenakan angkutan penumpang maupun barang akan terbagi di Tol Japek I eksisting dan Tol Japek II (Layang). Di Tol Japek I terdapat empat lajur, sementara Tol Japek II Layang terdapat dua lajur, jadi total enam lajur kendaraan.
Sementara itu Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Danang Parikesit mengatakan bahwa skema tarif untuk jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek (Japek) II sedang dibahas berbagai pihak terkait.
Skema tarif tengah dibahas dan disesuaikan dengan tarif pada ruas tol eksisting atau dilakukan penyeimbangan.
Kementerian PUPR mempercepat pembangunan Japek II sepanjang 36,4 kilometer, di mana jalan tol itu dibangun untuk memperlancar arus barang dan mendukung kegiatan masyarakat kawasan metropolitan yang saat ini sudah sangat padat.
Dengan selesainya tol ini maka diharapkan akan mendukung kelancaran mobilitas angkutan logistik dari Pelabuhan Tanjung Priok menuju tiga kawasan industri di Cikarang, Karawang dan Cibitung maupun arus lalu lintas dari Jakarta ke arah Bandung dan ke arah Tol Trans Jawa.
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019