Jayapura (ANTARA) - Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah V Jayapura, meperkirakan intensitas curah hujan di wilayah utara Provinsi Papua selama November diprakirakan umumnya berada dalam kategori menengah sampe tinggi.
Informasi yang diolah Antara dari BBMKG Wilayah V Jayapura di Jayapura, Jumat, menyebutkan, curah hujan dengan kategori menengah tersebar pada wilayah Kabupaten Jayapura, Kota Jayapura, Keerom, Pegunungan Bintang, Sarmi, Mamberamo Raya.
Selanjutnya, Kabupaten Supiori, Biak Numfor, Kepulauan Yapen, Waropen, Puncak bagian utara, Puncak Jaya bagian utara, dan Kabupaten Tolikara bagian timur.
Baca juga: BBMKG Jayapura ingatkan nelayan-nakoda kapal waspadai angin kencang
Sedangkan curah hujan dengan kategori tinggi tersebar di wilayah Paniai, Intan Jaya, Puncak bagian selatan, Puncak Jaya bagian selatan, Yalimo, Tolikara, Lanny Jaya, Yahukimo, Mamberamo Tengah, dan Jayawijaya.
Kategori curah hujan dengan intensitas rendah rata-rata 0-20 milimeter, 20-50 milimeter, 50-100 milimeter. Kemudian curah hujan dengan kategori menengah rata-rata 100-150 milimeter, 150-200 milimeter.
Kemudian, menurut dia, curah hujan dengan kategori tinggi rata-rata 300-400 milimeter dan 400-500 milimeter. Curah hujan dengan kategori sangat tinggi lebih dari 500 milimeter.
Sebelumnya, Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah V Jayapura, Provinsi Papua, menyebutkan perlu untuk mewaspadai ancaman bencana hidrometeorologi.
Bencana hidrometeorologi adalah bencana alam yang terjadi sebagai dampak dari fenomena meteorologi seperti angin kencang, hujan lebat dan gelombang tinggi.
Baca juga: BBMKG Jayapura pasang 10 seismograf deteksi gempa bumi-tsunami
Bencana hidrometeorologi merupakan bencana yang diakibatkan oleh parameter-parameter curah hujan, kelembaban, temperatur dan angin meteorologi.
Beberapa contoh bencana hidrometeorologi, antara lain kekeringan, banjir, badai, kebakaran hutan, El Nino, La Nina, longsor, tornado, angin puyuh, topan, angin puting beliung, gelombang dingin dan gelombang panas serta lainnya.
Pewarta: Musa Abubar
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2019