Korban tewas adalah warga Israel, penduduk sebuah pemukiman di dekat kota Nablus, wilayah Palestina. Ia ditembak ketika berada di dalam mobilnya, kata kepala layanan ambulans Israel, Magen David Adom kepada Radio Militer.
Pihak rumah sakit membenarkan peristiwa tewasnya warga Israel itu.
Seorang juru bicara militer mengatakan bahwa tentara sedang melakukan pencarian terhadap tersangka.
Ketegangan di wilayah tersebut meningkat sejak Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengumumkan pada 6 Desember bahwa Yerusalem, kota yang selama ini masih dalam status sengketa, sebagai ibu kota Israel.
Langkah Trump yang berlawanan dari kebijakan Amerika Serikat selama beberapa dasawarsa belakangan itu membuat marah warga Palestina, yang tengah berjuang menciptakan negara merdeka dengan wilayah mencakup Yerusalem, Tepi Barat, dan Jalur Gaza.
Israel merebut wilayah-wilayah tersebut dalam perang Timur Tengah pada 1967, dan mencaplok Jerusalem Timur dalam sebuah langkah yang tidak diakui dunia internasional. Mereka menyatakan seluruh kota Yerusalem merupakan ibu kota mereka yang abadi dan tak terbagi.
Pernyataan Trump memicu demonstrasi dan bentrokan di Tepi Barat, dan sepanjang perbatasan Israel-Gaza.
Perundingan perdamaian yang ditengahi Amerika Serikat antara Israel dan Palestina terhenti pada 2014.
Tawaran oleh pemerintahan Trump untuk memulai kembali perundingan di antara kedua pihak tersebut, tidak menunjukkan tanda-tanda kemajuan yang nyata. Wakil Presiden Amerika Serikat, Mike Pance, akan melakukan kunjungan ke wilayah tersebut pada 20 hingga 23 Januari 2018.
Pewarta: Auliya Muttaqin
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008