Majene, Sulbar (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar bersama tim SAR mendirikan empat Posko tambahan untuk menampung para pengungsi korban banjir di kabupaten di Sulawesi Barat itu.

Pendirian empat Posko baru itu diperlukan karena Posko induk yang berada di Kecamatan Allu sudah dipenuhi 500 pengungsi dari 122 keluarga.

"Tambahan Posko tersebut diperuntukkan bagi korban bencana banjir asal Kecamatan Allu, Tinambung, dan Wonomulyo yang rumahnya masih terendam air," kata Koordinator SAR Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Salman, Senin.

Keempat Posko akan didirikan di sekolah madrasah Dusun Mumbi, Kantor Desa Mumbi, Perumahan Polsek, dan Desa Patosan di Kecamatan Tinambung.

Seorang pengungsi asal Kecamatan Wonomulyo, Dahlan, mengatakan, sangat bersyukur dengan adanya penambahan Posko baru, namun ia masih menyayangkan  minimnya bantuan air bersih, makanan, dan pakaian.

"Anak-anak dan orang dewasa sudah banyak yang gatal-gatal dan mencret-mencret, karena sulit mendapatkan air bersih. Selain itu, pengungsi juga kekurangan makanan, karena rata-rata warga tidak sempat menyelamatkan makanan pokoknya, begitu pula pakaian," ujarnya dengan nada sedih.

Hal senada dikemukakan, warga Tinambung, Nurliah. Menurut ibu dua anak ini, ia dan pengungsi lainnya sekarang hanya memiliki pakaian yang melekat di badan saja.

Menanggapi hal tersebut, Bupati Majene Ali Baal Masdar mengakui, jika sejak 11-12 Januari 2008 pihaknya masih kesulitan mengirimkan bantuan karena akses jalan ke lokasi bencana masih terisolir.

"Sebagian besar jalan ke lokasi bencana genangan airnya masih di atas lutut orang dewasa. Namun hari ini diharapkan, bantuan berupa makanan, pakaian dan obat-obatan sudah bisa diperoleh para pengungsi, karena air sudah mulai surut dan cuaca sudah cukup mendukung," paparnya.

Kerugian akibat bencana itu belum dihitung dan diperkirakan mencapai miliaran rupiah. Sedikitnya 50 rumah terseret banjir, kebun dan sawah terendam, termasuk fasilitas umum seperti sekolah, rumah ibadah, kantor pemerintah, SPBU dan sebagainya.

Sedang korban yang meninggal dunia dilaporkan enam orang dan empat warga Kecamatan Allu dinyatakan hilang.
(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009