Jakarta (ANTARA News)- Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antar bank Jakarta, Selasa sore melemah 17 poin menjadi Rp9.173/9.175 per dolar AS dibanding penutupan hari sebelumnya Rp9.156/9.160 per dolar AS, karena pelaku masih memburu dolar AS. "Pembelian dolar AS oleh pelaku lokal masih berlanjut terpicu oleh pelaku asing yang masih memburu dolar AS di pasar global, meski volumenya agak berkurang," kata Direktur Retail Banking PT Bank Mega Tbk, Kostaman Thayib di Jakarta, Selasa. Menurut dia, rupiah masih tertekan oleh negatifnya pasar eksternal, akibat merosotnya harga minyak mentah dunia yang mencapai 114 dolar AS lebih dari sebelumnya 120 dolar AS. Menurutnya, harga minyak mentah itu mengakibatkan pelaku asing memburu dolar AS, sehingga mata uang asing itu di pasar global menguat terhadap mata uang utama Asia lainnya. Kenaikan dolar AS itu, lanjut dia, juga didukung oleh data penjualan rumah bekas AS pada Juli mengalami kenaikan 3,1 persen. Dolar AS terhadap euro naik menjadi 1,4751 dari sebelumnya 1,4779 dan terhadap yen menjadi 109,31 yen. "Kami memperkirakan dolar AS masih diburu pelaku pasar lokal, karena penurunan harga minyak mentah dunia masih akan berlanjut," ucapnya. Rupiah, menurut dia, akan dapat mencapai angka Rp9.200 per dolar AS pada pekan ini kecuali Bank Indonesia (BI) masuk ke pasar mengantisipasi tekanan negatif itu. BI akan masuk pasar apabila tekanan pasar terhadap rupiah semakin kuat, namun untuk saat ini diperkirakan hanya melihat situasi pasar lebih lanjut, ucapnya. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008