Jakarta (ANTARA News) - Saham-saham berbasis komoditas masih menekan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Selasa pagi ini terkoreksi 1,10 persen. IHSG ditutup turun 23,380 poin menjadi 2.103,844 dan indeks LQ45 terkoreksi 6,179 poin atau 1,40 persen ke posisi 435,439. Analisa riset dari PT Trimegah Securities, dalam ulasan pasarnya, Selasa, mengungkapkan bahwa tekanan terhadap saham sektor pertambangan masih menjadi penekan indeks BEI. Harga minyak turun 34 sen menjadi 114,25 dolar AS per barel setelah mengalami penurunan yang paling besar dalam satu hari sejak 27 Desember, yakni lebih dari 5,4 persen, Jumat, masih menjadi penyebab turunnya harga saham berbasis komoditas. Pada sesi pagi saham-saham berbasis komoditas, seperti Bumi Resources yang melemah Rp100 ke level 5.300, Astra Agro Lestari terkoreksi Rp350 ke harga Rp17.700, Gas Negara turun Rp50 ke posisi Rp2.350, London Sumatera menurun Rp150 ke Rp5.650 dan Tambang Burabara Bukit Asam terkikis Rp150 menjadi Rp13.850. Selain itu, melemahnya bursa regional sebagai penambah sentiemn negatif perdagangan saham Selasa ini. Beberapa bursa regional ditutup turun, seperti bursa Hong Kong dengan indeks Hang Seng yang turun 232,76 poin atau 1,10 persen ke level 20.872,01 dan bursa Singapura dengan indeks Strits Times yang melemah 36,11 poin atau 1,32 persen ke posisi 2.697,42. Pergerakan indeks BEI juga didominasi yang turun sebanyak 106 dibanding yang naik hanya 42 dan 47 tidak berubah harganya. Volume perdagangan mencapai 893,769 juta saham dengan transaksi Rp728,850 miliar dari 23.105 kali transaksi. (*)

Copyright © ANTARA 2008