Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Selasa siang, membuka Muktamar IX PB Al-Khairaat di Pondok Pesantren Madinatul Ilmi Dolo, sekitar 12 km arah selatan Kota Palu, Sulawesi Tengah. Pembukaan muktamar ditandai dengan pemukulan beduk oleh Presiden Yudhoyono, yang didampingi Menag Maftuh Basyuni. "Selamat bermuktamar besar dan semoga muktamar besar ini membawa sesuatu bagi Al-Khairaat, masyarakat, bangsa, dan negara," kata Presiden. Menurut Kepala Negara, Al-Khairaat telah memberikan pengabdian dalam bidang dakwah, pendidikan dan sosial. Presiden didampingi oleh Ibu Ani Yudhoyono dan sejumlah menteri kabinet antara lain Menteri Agama Maftuh Basyuni, Menko Kesra Aburizal Bakrie, Seskab Sudi Silalahi, Mendiknas Bambang Sudibyo, Mensos Bachtiar Chamsyah, serta Jurubicara Kepresidenan Andi Mallarangeng. Kedatangan Presiden disambut oleh Ketua Utama Al_Khairaat, HS Saggaf Al-Jufri, dan Gubernur Sulawesi Tengah, HBB Paliudju. Sebelumnya wakil Sekjen PB Al-Khairaat Hamdan Rampadio menjelaskan bahwa Muktamar IX PB Al-Khairaat diikuti oleh sedikitnya 1.500 peserta dari komisariat wilayah dan pengurus daerah organisasi Al-Khairaat yang terdapat di 12 provinsi. Agenda kegiatan muktamar tersebut menurut Rampadio adalah menyusun program kerja 2008-2013, penyempurnaan AD/ART dan pemilihan pengurus baru. Rampadio mengatakan Muktamar IX PB Al-Khairaat disertai muktamar empat badan otonominya ,yaitu PB Himpunan Pemuda Al_khairaat (HPA), PB Wanita Islam Al-Khairaat (WIA), PB Banaatulkhairaat dan PBB Ikatan Alumni Al-Khairaat. Semula muktama akan dibuka pada 7 Agustus, namun karena kesibukan Presiden Yudhoyono, maka baru dapat dilaksanakan pada 26 Agustus. Muktamar yang dijadwalkan berlangsung selama tiga hari itu direncanakan ditutup oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla. Seusai membuka muktamar, Presiden Yudhoyono dijadwalkan untuk langsung kembali ke Jakarta. (*)

Copyright © ANTARA 2008