Betul sewaktu dia lagi antri tiba-tiba 'collapse' dan meninggal di tempat,

Kuala Lumpur (ANTARA) - Seorang Warga Negara Indonesia (WNI) pemegang KTP permanent resident atau penduduk tetap Malaysia, bernama Tamam Bin Arsad, meninggal dunia saat antri mengurus nomer antrian paspor di KBRI Kuala Lumpur, Jalan Tun Razak, Kamis.

Menurut informasi, WNI asal Bawean Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa Timur yang tinggal di Paya Jaras Shah Alam Selangor tersebut meninggal saat menunggu nomor antrian di depan KBRI Kuala Lumpur pada pukul 19.20 waktu setempat.

Koordinator Fungsi Protokol dan Konsuler KBRI Kuala Lumpur, Yusron B Ambary ketika dikonfirmasi membenarkan adanya peristiwa meninggalnya WNI tersebut.

"Betul sewaktu dia lagi antri tiba-tiba 'collapse' dan meninggal di tempat," katanya.

Baca juga: SMA BPPT Darul Ulum kunjungi KBRI Kuala Lumpur

Kepala Satgas Perlindungan WNI ini menegaskan pihaknya sudah berhasil menghubungi pihak keluarga yang kebetulan ditelepon melalui ponsel milik almarhum.

"Saat ini ditangani oleh polisi," ujarnya.

Tokoh masyarakat Indonesia di Kuala Lumpur, Khairuddin Harahap mengharapkan agar pemerintah Indonesia bisa mencari jalan terbaik bagi
WNI dalam pengurusan paspor.

"Semoga ada solusi terbaik dalam urusan penggantian paspor di KBRI Kuala Lumpur dan tidak perlu antri sampai tengah malam untuk mendapatkan nomor giliran," tambahnya.

Baca juga: KBRI Kuala Lumpur gelar "Indonesian Week"

Setiap hari kecuali Sabtu dan Minggu ratusan orang orang antri mengurus nomer antrian pengurusan paspor yang dibuka pada malam hari.

Menurut data di Imigrasi KBRI Kuala Lumpur jumlah antrian pengurusan nomer antrian tiap malam sekitar 500 orang.

KBRI Kuala Lumpur dalam upaya meningkatkan pelayanan dan perlindungan WNI telah melakukan berbagai inovasi seperti pelayanan 24 jam, pengambilan nomer antrian secara online, SMS gateway, pengiriman paspor melalui pos, pembinaan WNI bermasalah di shelter, pembangunan Community Learning Center (CLC).

Terkait pelayanan tersebut KBRI Kuala Lumpur mendapatkan penghargaan Top Inovasi Pelayanan Publik dari Kementrian PAN dan RB.

Baca juga: KBRI belum terima notifikasi konsuler soal penangkapan WNI di Malaysia

Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2019