Washington (ANTARA News) - Calon Presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Demokrat, Barack Obama, pada Senin waktu setempat (Selawas WIB), menyerukan peningkatan tekanan diplomatik terhadap Iran sebelum Israel "merasa terpojok". Obama mengemukakan hal itu guna menanggapi pertanyaan seorang wartawan yang dikutip Xinhua dan AFP, apakah Israel akan membom tempat nuklir Iran suatu saat pada tahun ini, selama persinggahan kampanye Obama di Iowa. Tanpa jawaban langsung, Obama mengatakan dirinya "terikat komitmen untuk memperketat ikatan secara diplomatik atas Iran" segera setelah ia terpilih sebagai presiden, sebelum Israel merasa bahwa "punggungnya menyentuh dinding". Ia mengakui, posisi Israel untuk tidak membiarkan Iran memiliki senjata nuklir. Iran yang memiliki senjata nuklir akan menjadi "pengubah permainan bagi wilayah tersebut", sehingga memungkinkan Republik Islam itu untuk "mencampuri melalui wakil musuh, mencampuri urusan di Irak dan mengancam pasokan minyak", kata calon dari partai Demokrat tersebut di hadapan sebanyak 250 pemilih pada suatu pertemuan di Davenport, Iowa. Obama menggaris-bawahi bahwa Israel, "salah satu sekutu paling kuat kita di dunia", merasa sangat terancam mengingat janji yang disampaikan Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad untuk menghapuskan negara Yahudi itu dari peta dunia. "Jadi tugas saya sebagai presiden nantinya ialah berusaha memastikan bahwa kita akan memperketat ikatan atas Iran secara diplomatik ... untuk memberlakukan sanksi sehingga Iran mulai membuat perhitungan yang berbeda," kata Senator dari Illionis itu. "Dan kita harus melakukan itu sebelum Israel merasa punggungnya menyentuh dinding," kata Obama --yang telah mengundang keraguan pemilih Yahudi mengenai komitmennya untuk membela Israel. Menteri Pertahanan Israel Ehud Barak, Rabu, mengatakan pemerintah Presiden AS George W. Bush saat ini menentang serangan militer terhadap instalasi nuklir Iran. "Posisi kami ialah tak ada pilihan yang akan diangkat dari meja, tapi untuk sementara kita harus membuat kemajuan diplomatik," kata Obama kepada stasiun radio militer. Obama menyatakan ia percaya bahwa perasaan umum di Israel ialah kita takkan membiarkan Iran memiliki senjata nuklir. Para pemimpin Israel merasa "tak ada pilihan militer yang bagus" tapi juga tak dapat diterima untuk membiarkan Iran memiliki senjata atom. Obama dan pesaingnya dari partai Republik, John McCain, mendukung peningkatan tekanan atas Iran, tapi Obama juga ingin meningkatkan kontak bilateral. McCain menentang kontak semacam itu, dan mengatakan bahwa cara terbaik untuk menangani masalah Iran ialah melalui kerjasama dengan sekutu AS. (*)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008