Makassar (ANTARA News) - Komisi Penangulangan AIDS (KPA) Sulawesi Selatan memprediksi pengidap HIV/AIDS di Sulsel tahun 2009 mencapai 5000 orang.
"Perhatian pemerintah dan masyarakat terhadap perkembangan kasus ini masih minim," kata Ketua KPA Sulsel, Alimin Maidin di Makassar, Senin.
Sejauh ini kasus penyebaran HIV/AIDS di Sulsel telah mencapai 2000 orang, jumlah itu diperkirakan akan terus mengalami peningkatan hingga akhir tahun ini.
Hal itu disebabkan, perilaku seks begitu bebas, saya prediksi tahun depan akan meningkat, apalagi itu baru yang terdeteksi, ujarnya.
Alimin menyayangkan sikap pemerintah Provinsi Sulsel yang mengaku tidak mampu membiayai penanggulangan penyebaran kasus HIV/AIDS.
Pemprov Sulsel belum memiliki komitmen yang baik dalam upaya penanggulangan Aids, terutama alokasi anggaran.
Dia mengharapkan, pemerintah provinsi dapat memperketat pengawasan di sejumlah tempat hiburan malam atau lokasi-lokasi yang rentan terjadinya penyebaran virus HIV.
Mestinya, sudah harus ada keberanian menerapkan 100 persen kondom pada tempat-tempat rentan, harus ada "law enforcement" dan, siapa yang melanggar maka tempatnya harus ditutup."
KPA Sulsel juga menghimbau KPA Kabupaten/Kota untuk terus melakukan penyuluhan ke masyarakat. Propinsi sulawesi selatan termasuk 10 provinsi dengan kasus AIDS tertertinggi di Indonesia, tegasnya.
Sekretaris KPA Nasional, Nasfiah Mboi mengatakan, KPA Nasional gagal dalam menanggulangi masalah penyebaran HIV/AIDS di Indonesia.
Sejak krisis moneter terjadi di Indonesia pada 1998 lalu, kasus HIV/AIDS di Indonesia terus mengalami peningkatan. Berdasarkan data Departemen Kesehatan hingga akhir Juni 2008 lalu jumlah pengidap HIV/AIDS di Indonesia telah mencapai 12.000 orang lebih.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008