Gorontalo (ANTARA) - Komandan Korem 133/Nani Wartabone, Kolonel Czi Arnold AP Ritiauw, mengajak para anggota DPRD Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, untuk berinvestasi dalam pengembangan SDM di daerah itu.
Investasi yang ia maksud, dapat dilakukan di bidang pendidikan militer maupun umum. "Saya targetkan, minimal 50 orang pemuda di daerah ini, bisa menempuh jalur pendidikan militer atau menjadi anggota TNI AD," ujarnya saat melakukan temu muka (audiensi) dengan para anggota DPRD Gorontalo Utara, Kamis.
Ia mengatakan, investasi dalam pengembangan SDM di daerah, sangat besar manfaatnya bagi daerah itu sendiri, termasuk melalui rekrutmen prajurit TNI AD, yang ditargetkan diisi para putra daerah Gorontalo.
Ia beraudiensi kepada Ketua DPRD Gorontalo Utara, Djafar Ismail, Wakil Ketua I DPRD Gorontalo Utara, Roni Imran, dan para anggota lain DPRD, termasuk Asisten I Sekretariat Daerah yang juga menjadi pelaksana harian Sekretaris DPRD, Suleman Lakoro, dan jajarannya.
"Kami berupaya membuka ruang dan kesempatan seluas-luasnya bagi putra daerah untuk menjadi prajurit TNI, upaya peningkatan atau penyiapan SDM diharapkan menjadi fokus perhatian DPRD sebagai penyusun anggaran," ujar dia.
Ia mengaku, sengaja menginisiasi lahirnya Secaba di Gorontalo, salah satunya agar semakin banyak putra daerah berpeluang menjadi prajurit TNI.
Hasilnya mulai kelihatan kata Danrem, sejak dulu belum ada satupun putra Gorontalo dari Kepulauan Ponelo Gorontalo Utara, yang menjadi anggota TNI AD.
Namun kini sudah ada 1 orang yang sementara menempuh pendidikan.
"Saya sangat gembira dengan prestasi itu dan yakin orang Ponelo Kepulauan pasti sangat lebih bergembira," ungkapnya.
Ia berharap, tahun 2020 nanti tidak hanya putra Ponelo Kepulauan, namun seluruh putra terbaik di wilayah-wilayah terpencil mendapat peluang yang sama menjadi prajurit TNI AD. "Saya berharap, kelak orang Gorontalo Utara atau putra daerah ini yang akan menggantikan saya," tuturnya.
DPRD pun diharapkan mendukung sepenuhnya program pengembangan SDM di daerah itu, tentunya dengan pos anggaran yang tepat, untuk menyiapkan generasi-generasi muda terbaik yang akan membangun daerah, diantaranya dengan menjadi prajurit TNI.
Danrem pun mengingatkan bahwa rekrutmen atau proses pendaftaran menjadi prajurit TNI AD, dipastikan tidak dipungut biaya atau gratis. "Jika ada anggota saya maupun oknum-oknum tak bertanggungjawab yang meminta sejumlah uang, silahkan melaporkannya langsung, sebab untuk menjadi prajurit TNI, proses pendaftarannya dipastikan gratis..tis..tis," kata dia.
Pewarta: Susanti Sako
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2019