Lebak (ANTARA) - Sebanyak 21 kecamatan di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, menghadapi kekurangan air bersih utamanya karena kemarau panjang membuat sumur dan sumber air mengering, kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Lebak Kaprawi di Lebak, Kamis.

Menurut dia, kekurangan air bersih akibat kekeringan meliputi wilayah Kecamatan Sajira, Cipanas, Bojongmanik, Leuwidamar, Cirinten, Warunggunung, Gunungkencana, Cihara, Wanasalam, Panggarangan, Bayah, Cigemblong, Cijaku, Cilograng, Cimarga, Muncang, Bayah, Cilograng, Rangkasbitung, Banjarsari, dan Cibadak.

Sementara warga Kota Rangkasbitung, menurut dia, menghadapi kekurangan air bersih karena gangguan jaringan saluran air perusahaan daerah air minum akibat pembedolan pintu air Pamarayan di Kabupaten Serang.

Warga di wilayah kecamatan yang menghadapi kekurangan air bersih terpaksa mengambil air dari sungai atau menggali lubang di dekat aliran sungai untuk mendapatkan air.

Sebagian dari mereka harus mengantre sejak dini hari di sumber air yang pada sore hari airnya menyusut drastis atau memanfaatkan air kolam yang warnanya hijau.

"Kami terus mendistribusikan pasokan air bersih dengan cara bergantian akibat keterbatasan tangki," kata Kaprawi.

"Kami mendistribusikan bantuan air bersih itu sudah sejak empat bulan lalu," ia menambahkan.

Hujan yang turun dalam beberapa hari terakhir, menurut dia, juga belum berdampak signifikan terhadap persediaan air di daerah-daerah yang menghadapi kekeringan.

Harapannya hujan segera turun dan kekeringan segera berakhir. "Kami memprakirakan musim hujan terjadi pada pertengahan November mendatang berdasarkan laporan BMKG," kata Kaprawi.

Baca juga:
Ratusan KK di Kalipang-Kediri kekurangan air bersih
18 desa di Banjarnegara hadapi kekeringan dan kekurangan air

Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2019