Presiden Chile Sebastián Piñera, selaku Ketua APEC Chile 2019, mengumumkan bahwa Pekan Pemimpin APEC tidak akan diadakan di Chile tahun ini. Keselamatan dan kesejahteraan Chile dan ekonomi anggota kami adalah prioritas utama APEC,
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Chile batal untuk menjadi tuan rumah dari pertemuan Pekan Pemimpin APEC (APEC Leaders’ Week) tahun ini karena alasan ketidakstabilan keamanan di negara tersebut.
Hal itu disampaikan oleh Direktur Eksekutif Sekretariat APEC Rebecca Fatima Sta Maria dalam pernyataan tertulis yang dikeluarkan oleh Sekretariat APEC dan diterima di Jakarta, Kamis.
"Presiden Chile Sebastián Piñera, selaku Ketua APEC Chile 2019, mengumumkan bahwa Pekan Pemimpin APEC tidak akan diadakan di Chile tahun ini. Keselamatan dan kesejahteraan Chile dan ekonomi anggota kami adalah prioritas utama APEC," kata Rebecca Fatima Sta Maria dalam pernyataan tertulis tersebut.
Dengan demikian, Sekretariat APEC mendukung keputusan Chile untuk menunda menjadi tuan rumah Pekan Pemimpin APEC.
Baca juga: Kemendag gelar Workshop APEC terkait Perjanjian Fasilitasi Perdagangan
"Kami berterima kasih kepada Chile karena tanpa lelah mengadvokasi untuk pertumbuhan yang lebih inklusif sepanjang tahun ini menjadi tuan rumah, termasuk dengan memprioritaskan pemberdayaan ekonomi perempuan dan bisnis kecil," demikian pernyataan Sta Maria.
Lebih lanjut, dia menyampaikan bahwa semua anggota APEC akan terus memajukan agenda penting untuk memastikan bahwa semua komunitas di Asia-Pasifik menuai manfaat dari pertumbuhan ekonomi dan integrasi. Malaysia akan menjadi tuan rumah APEC pada 2020.
Sebelumnya, Pemerintah Chile telah mengumumkan mundur sebagai tuan rumah dua konferensi internasional sekaligus, yakni pertemuan Pekan Pemimpin APEC dan Konferensi Iklim COP25.
Baca juga: Presiden tekankan pentingnya infrastruktur di hadapan KTT APEC
Presiden Chile Sebastián Piñera mengatakan keputusan tersebut diambil karena pemerintahannya ingin memprioritaskan menstabilkan ketertiban umum.
Konferensi Iklim COP25 telah dijadwalkan berlangsung pada 2 hingga 14 Desember 2019, sedangkan pertemuan APEC seharusnya berlangsung pada 16-17 November 2019. PBB menyatakan sedang mencari lokasi alternatif untuk dua agenda tersebut.
Baca juga: Indonesia inisiasi "APEC Impact Fund" kembangkan UMKM
Baca juga: Kemendag APEC bermanfaat dorong kepentingan nasional
Baca juga: Presiden sampaikan prioritas pengurangan ketimpangan di KTT APEC
Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2019