Madrid (ANTARA News) - Penyanyi Spanyol Julio Iglesias bertekad tak akan mengurangi kegiatannya, sekalipun dia telah berkiprah di bidang musik selama 40 tahun dan telah menjadi salah satu penyanyi Latin yang paling laris dalam sejarah. Balada-balada romantisnya dan senyumnya yang terus mengembang telah mengantarkan penyanyi asal Madrid itu sebagai bintang pujaan internasional, dengan lebih dari 250 juta keping albumnya terjual di seluruh dunia, dari sebelumnya sebagai seorang peserta lomba nyanyi yang ogah-ogahan. "Saya mencintai profesi saya dan saya berhutang segalanya pada profesi tersebut. Sepanjang saya masih mampu, saya akan terus bernyanyi," kata Iglesias, yang akan genap berusia 65 tahun bulan depan, dalam wawancara yang disiarkan Selasa menjelang konser terakhirnya dalam tur musim panasnya. "Bagaimana waktu telah berlalu. Anda tidak menyadarinya, namun itulah hidup. Berlalu sudah 40 tahun masa yang penuh kegiatan, namun menjadi tahun-tahun yang membahagiakan sekali." "Saya berterima kasih pada kehidupan, yang begitu indah," ujarnya kepada harian Spanyol, La Voz de Cadiz, seperti dikutip AFP. Iglesias mulai muncul pada Juli 1968 dengan ikut serta dalam lomba menulis lagu di Benidorm, sebuah kawasan wisata pantai di Mediterania. Mimpi jadi kiper Real Lima tahun sebelumnya, dalam usia 20 tahun, kecelakaan mobil telah memupuskan impiannya menjadi pemain sepakbola, sebagai penjaga gawang Real Madrid. Dia dalam kondisi setengah lumpuh selama dua tahun dan mulai menulis lagu untuk melewatkan waktunya yang membosankan. "Saya sembuh kembali dan sangat panik, seorang teman mendorong saya dan saya naik panggung dengan kedua tangan di dalam kantong," ia bercerita, Sabtu, pada sebuah konser di Benidorm di depan 4.000 penonton. Iglesias menang dengan lagunya "La Vida Sigue Igual" dan kemudian menandatangani kontrak dengan Discos Columbia, label musik latin dari Columbia Records. "Rasanya seperti hal itu baru kemarin sore, di lapangan ini, dan pada waktu ini begitu banyak telah terjadi," katanya di depan para penggemarnya. Sejak penampilan pertamanya yang malu-malu itu, Iglesias telah muncul bersama nama-nama besar seperti Diana Ross, Sting, Paul Anka dan Stevie Wonder hingga Placido Domingo dan Frank Sinatra. Bintang Iglesias telah terpajang di Hollywood of Fame dan penghargaan Grammy telah diraihnya untuk Album Pop Latin Terbaik pada 1968. Dalam berbagai bahasa Pria Latin yang lembut, ramah dan sopan ini berhasil menembus pasar musik AS pada 1984, dengan lagunya "To All the Girls I`ve Loved Before", berduet dengan Willy Nelson. Namun dia tidak berhenti pada lagu berbahasa Inggris saja. Sebagai salah satu artis terbesar lintas bahasa di dunia pop, dia juga merekam album dalam bahasa Prancis, Jerman, Italia, Portugis dan Tagalog. Pada 1983, dia memproleh Diamond Record Award, sebagai penerima penghargaan pertama dan satu-satunya karena telah menjual banyak rekaman dalam berbagai bahasa ketimbang artis musik lainnya dalam sejarah, demikian menurut laman internet miliknya. Sementara masa puncaknya berlangsung pada dasawwarsa 1080-an dan dia menyatakan dirinya tak pernah berpikir untuk pensiun, terdapat tanda-tanda popularitasnya mulai memudar dalam tahun-tahun belakangan ini. Separuh dari penonton yang hadir dalam konsernya, Sabtu, di Benidorm, mendapat tiket gratis dari para pejabat setempat, tulis harian laris El Pais, Senin. Penyelenggara memberikan potongan harga untuk kursi utama bagi konsernya Selasa malam di El Puerto de Santa Maria, Propinsi Cadiz, tempat Iglasias mempunyai rumah, dari 120 euro (175 dolar) menjadi 75 euro pada hari-hari tearkhir ini. Juli lalu, Iglesias membatalkan konsernya di Yaketerinburg, Rusia, padahal baru saja membawakan dua lagu, dengan alasan sakit. Ia menjelaskan kepada penonton, tulis media Rusia, "Ini untuk pertama kalinya saya terpaksa menghentikan konser saya," dengan menyatakan, "Saya merasa tak enak badan, saya mengalami gangguan dengan suara saya." (*)
Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008