Medan (ANTARA News) - Kekalahan 1-4 Tim Nasional Indonesia B dari Libya pada Piala Kemerdekaan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Jumat (22/8), dapat dijadikan pengalaman berharga.
"Kekalahan itu merupakan salah satu bukti bahwa materi pemain Indonesia masih belum memuaskan dan perlu mendapat pembinaan yang lebih baik lagi," kata mantan pelatih PSMS, Suryanto Herman, di Medan, Senin, ketika diminta komentarnya mengenai Timnas Indonesia B.
Suryanto menambahkan, kekalahan tim yang dibesut Bambang Nurdiansyah perlu dievaluasi, karena menyangkut pola permainan yang diterapkan pelatih
"Bisa saja kekalahan itu akibat kesalahan taktik. Ini yang perlu dianalisa agar ke depan jangan sampai terulang lagi," katanya.
Menurut dia, PSSI juga diminta agar dapat menempatkan pelatih yang benar-benar dianggap mampu melahirkan pemain yang berbobot dan berprestasi, sehingga Indonesia tidak sampai dipermalukan dengan kekalahan telak seperti itu.
"Tim Indonesia B perlu mencontoh pola permainan yang dilakukan Indonesia A yang terus menuai kemenangan pada Piala Kemerdekaan itu," kata mantan pelatih PSMS pada tahun 1997-2002 itu. (*)
Copyright © ANTARA 2008