Tokyo (ANTARA) - Menteri Kehakiman Jepang mengundurkan diri pada Kamis - pengunduran diri kedua dari kabinet yang baru dibentuk Perdana Menteri Shinzo Abe dalam waktu kurang dari seminggu - setelah sebuah laporan media bahwa kantornya memberikan hadiah antara lain kentang dan jagung kepada konstituen.
Laporan di majalah mingguan Shukan Bunshun juga mengatakan istri Menteri Kehakiman Katsuyuki Kawai, anggota parlemen Partai Demokrat Liberal, Anri Kawai, telah membayar staf kampanye lebih dari apa yang diizinkan oleh hukum.
Dalam mengajukan pengunduran dirinya, Kawai mengatakan bahwa dia dan istrinya tidak tahu apa-apa tentang tuduhan yang dilaporkan tersebut, tetapi dia ingin menghindari kerugian terhadap sistem peradilan melalui hilangnya kepercayaan publik ketika penyelidikan sedang dilakukan.
Baca juga: Akankah menteri ini mundur hanya karena Rp2,4 juta?
Pengunduran diri mendadak Kawai terjadi enam hari setelah mantan menteri perdagangan dan industri, Isshu Sugawara, yang dituduh melakukan pelanggaran hukum pemilu dengan diduga memberikan hadiah melon dan kepiting kepada para pemilih di daerah pemilihannya di Tokyo.
Berbicara kepada wartawan pada Kamis, Abe meminta maaf untuk kedua kalinya dalam seminggu, mengatakan dia memikul tanggung jawab untuk menunjuk dua menteri pertama kali dalam perombakan kabinet bulan lalu.
"Saya ingin menyampaikan permintaan maaf kepada publik," kata Abe. "Saya akan memenuhi tanggung jawab untuk mendapatkan kembali kepercayaan rakyat."
Abe menambahkan bahwa ia telah menunjuk Masako Mori, seorang mantan menteri yang bertanggung jawab atas kesetaraan gender dan langkah-langkah untuk memerangi penurunan angka kelahiran, untuk menggantikan Kawai.
Sumber: Reuters
Baca juga: Tak bisa jaga mulut, menteri Jepang mundur
Baca juga: Menteri industri Jepang nyatakan mundur
Penerjemah: Maria D Andriana
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2019