Jakarta (ANTARA) - Perjalanan aktivis Perubahan Iklim dan Lingkungan muda Greta Thunberg terhenti di Amerika Utara setelah pemerintah Chile mengumumkan batal menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi Iklim PBB ke-25 (COP25).
“COP25 tidak akan diadakan di Santiago. Pikiranku bersama rakyat Chile. Saya telah menempuh perjalanan melalui benua Amerika Utara menuju Santiago, tetapi karena #COP25 akan dipindahkan, saya sekarang akan menunggu sampai saya memiliki informasi lebih lanjut,” tulis aktivis muda asal Swedia itu di akun Twitter dan Instagramnya, Kamis.
Sebelumnya Pemerintah Chile telah mengumumkan mundur sebagai tuan rumah dua konferensi besar sekaligus. Presiden Chile Sebastián Piñera pada Rabu waktu setempat mengatakan keputusan tersebut diambil karena pemerintahannya ingin memprioritaskan menstabilkan ketertiban umum.
Konferensi Iklim COP25 telah dijadwalkan berlangsung pada 2 hingga 14 Desember 2019, sedangkan agenda APEC seharusnya berlangsung pada 16-17 November. PBB mengatakan sedang mencari lokasi alternatif untuk dua agenda tersebut.
Baca juga: Jelang COP25 Chile, RI-Australia perkuat kerja sama bilateral
Baca juga: Demonstran perubahan iklim kacaukan konferensi pertambangan Australia
COP25 yang batal dilaksanakan di Chile adalah konferensi iklim terakhir yang digelar untuk mempersiapkan pelaksanaan Paris Agreement hasil dari COP21 di Paris pada 2015. Kesepakatan iklim yang diratifikasi lebih dari 195 negara dunia dan 185 para pihak itu disepakati dimulai pada 2020 hingga 2030 dengan target menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK) untuk menekan kenaikan suhu bumi di bawah 1,5 derajat celsius.
Sekretaris Eksekutif Perubahan Iklim PBB Patricia Espinosa hanya mengeluarkan pernyataan singkat menanggapi mundurnya Chile sebagai tuan rumah konferensi iklim tahunan tersebut karena alasan situasi yang kurang kondusif di negaranya.
“Kami saat ini sedang mengeksplorasi opsi tuan rumah alternatif,” ujar Espinosa.
Dirjen Pengendalian Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Ruandha Agung Sugardiman mengatakan sebagian delegasi Indonesia (Delri) sudah ada yang memesan tiket pesawat bahkan akomodasi untuk dua minggu.
“Ya, itu risiko mereka atau kami sendiri,” ujar Ruandha menanggapi pembatalan mendadak dari Pemerintah Chile.
Ruandha hanya berharap segera ada solusi dan informasi jelas terkait lokasi pelaksanaan COP25.
Ini kali pertama negara mundur menjadi tuan rumah konferensi dengan pemberitahuan singkat. Demonstrasi yang awalnya meminta penangguhan kenaikan tarif metro di Santiago berkembang mengekspresikan berbagai hal mulai dari ketidaksetaraan, tingginya biaya perawatan kesehatan, hingga protes iklim global selama seminggu yang dipimpin aktivis muda Greta Thunberg bulan sebelumnya.*
Baca juga: LSM global desak kesepakatan pendanaan darurat iklim lebih ambisius
Baca juga: Paviliun Indonesia selalu dipadati peserta Konferensi Perubahan Iklim
Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019