Yogyakarta (ANTARA News) - Butet Kertaradjasa (47), seniman yang lebih dikenal sebagai `raja monolog` mengatakan artis yang diusung menjadi calon anggota legislatif (caleg) seharusnya tahu diri dengan kemampuannya di ranah politik."Jangan begitu saja menerima tawaran parpol (partai politik, red), karena menjadi politisi adalah suatu keahlian dan bakat, sehingga tidak otomatis orang yang terkenal atau menjadi `public figur` termasuk artis menjadi jaminan mampu mengemban tugas sebagai wakil rakyat di lembaga legislatif," katanya di Yogyakarta, Minggu.Menurut dia, artis yang ditawari parpol untuk menjadi caleg, padahal dirinya tidak memiliki keahlian dan pengalaman di bidang politik, semestinya menolak tawaran itu. "Artis harus bisa mengukur kemampuannya, bukan menerima tawaran begitu saja," katanya. Namun, ia tidak menganggap semua artis tak layak menjadi caleg, karena ada beberapa di antaranya yang pantas dan mampu mengemban tugas sebagai wakil rakyat di lembaga legislatif. "Seperti Nurul Arifin dan Rieke Diah Pitaloka, keduanya memiliki pengalaman dan kemampuan yang sudah teruji di partai politik, sehingga layak jika menjadi anggota legislatif," kata aktor teater kelahiran Yogyakarta pada 21 November 1961 ini. Ia menilai yang salah memang parpolnya mengapa harus merekrut artis untuk dijadikan caleg, padahal belum tahu riwayat kemampuannya di ranah politik. "Tetapi, artis yang bersangkutan juga semestinya tahu diri dengan kemampuannya," kata anak kandung Bagong Kussudiardja, koreografer dan pelukis senior Indonesia ini. Butet mengingatkan, ke depan rakyat semakin kritis, sehingga jika ada artis yang kebetulan menjadi anggota legislatif tetapi ternyata sebagai wakil rakyat kinerjanya buruk, tentu akan dicemooh dan tidak akan dipilih lagi seandainya yang bersangkutan kembali menjadi caleg.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008