rekor rendahnya inflasi pangan yang pernah ditorehkan Mentan Amran Sulaiman menunjukkan negara dalam keadaan stabil dalam pemenuhan stok konsumsi.
Yogyakarta (ANTARA) - Sekretaris Jenderal Perhimpunan Agronomi Indonesia (Peragi) Agus Purwito menilai selama lima tahun terakhir kinerja Kementerian Pertanian (Kementan) memiliki andil besar terhadap perekonomian makro Indonesia.
"Ada dua catatan utama yang membanggakan dari sektor pertanian nasional. Pertama adalah berhasilnya inflasi pangan berada di titik terkecil selama sejarah kehidupan Indonesia dan kedua, angka ekspor komoditas pertanian kita meningkat," kata Agus Purwito dalam siaran pers yang diterima Antara di Yogyakarta, Rabu.
Menurut dia, inflasi pangan merupakan indikator produktifnya sektor pertanian untuk menjamin stabilitas kesejahteraan petani sebagai produsen dan masyarakat dalam tingkat konsumen.
Kemudian rekor rendahnya inflasi pangan yang pernah ditorehkan Mentan Amran Sulaiman menunjukkan negara dalam keadaan stabil dalam pemenuhan stok konsumsi.
"Sehingga tidak ada gejolak. Masyarakat tenang sebab harga di pasar terjangkau. Pendapatan ekonominya tidak lebih kecil dibandingkan harga-harga pangan," katanya.
Baca juga: Kementan gandeng enam lembaga untuk pengentasan daerah rawan pangan
Ia mengatakan, mengenai soal ekspor yang melejit ini karena seluruh komoditas pertanian yang ada di Indonesia mampu dimanfaatkan dengan baik oleh Kementan guna kebutuhan perdagangan dunia.
"Di situ juga menandakan bahwa Kementan mampu membidik komoditas pertanian secara tepat untuk dimanfaatkan mendongkrak penghasilan perekonomian bangsa," katanya.
Agus mengatakan, untuk arti yang lebih luas, peningkatan ekspor pertanian selama lima tahun terakhir dapat disimpulkan bahwa Indonesia dapat mengurangi ketergantungan pada impor di beberapa komoditas.
"Sebagai catatan, dari data yang terhimpun, 2014-2018, inflasi pangan menurun 67,73 persen. Bahkan, 2017 adalah inflasi pangan terendah dalam sejarah ekonomi Indonesia hanya 1,26 persen," katanya.
Pada 2014 angka inflasi pangan masih berada pada posisi 10,57 persen. Namun pada 2018, angka inflasi pangan merosot drastis menjadi 3,41 persen.
"Sementara itu dari 2013 hingga 2018 ekspor pertanian Indonesia terus melesat mencapai 26,9 persen. Tahun 2013 ekspor produk pertanian Indonesia masih berada di angka 33,5 juta ton, namun pada 2018 ekspor produk pertanian telah menjadi 42,5 juta ton," katanya.
Baca juga: Darmin sebut kualitas pertumbuhan ekonomi membaik lima tahun terakhir
Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019