Surabaya, (ANTARA News) - Direktur Utama PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom), Rinaldi Firmansyah kembali menegaskan bahwa untuk menutupi kebutuhan belanja modal (capital expenditur/capex) perusahaan yang dipimpinnya tersebut, tidak akan mengeluarkan obligasi atau surat utang di pasar modal. "Tahun ini tidak ada obligasi Telkom (yang akan diterbitkan)", katanya disela-sela selebrasi pelanggan Flexi di Jatim ke-2.777.777 dan pelanggan Speedy ke-100.001 serta peluncuran Indigo Center, di Surabaya, Sabtu petang. Menurut dia, penerbitan obligasi Telkom tidak akan buru-buru dilakukan, karena kondisi pasar yang dinilai belum memungkinkan serta penerbitan obligasi atau surat utang itu belum terlalu mendesak. Apalagi, kata Rinaldi, arus kas Telkom cukup memadai dan sumber dana bukan hanya dari obligasi saja. Bahkan, lanjutnya, Telkom dan anak perusahaannya Telkomsel kini juga sudah memperoleh dukungan dana dari sejumlah bank seperti BNI, BRI, Bank Mandiri, BCA dan juga bank-bank daerah, senilai tujuh triliun rupiah. Dana dukungan dari sejumlah perbankan tersebut, akan digunakan untuk memenuhi belanja modal Telkom yang tahun ini diperkirakan mencapai 2,5 miliar dolar AS. Menyinggung pendapatan Telkom sehubungan dengan penurunan tarif telekomunikasi yang mencapai 30 persen beberapa waktu lalu, Rinaldi mengatakan, turunnya tarif telekomunikasi telah berdampak terhadap seluruh sektor telekomunikasi. Namun demikian, "revenue" Telkom diperkirakan akan tetap naik, meskipun besarnya tidak seperti yang diperkirakan semula. "Penurunan tarif telekomunikasi telah membentuk keseimbangan (equilibrium) baru tarif. Diharapkan setelah itu pengguna telekomunikasi terus bertambah, sehingga `revenue` yang diperoleh juga akan meningkat", katanya berharap. Nilai Tambah Lebih lanjut Rinaldi mengungkapkan, dalam persaingan layanan telekomunikasi yang begitu ketat, Telkom terus berusaha meningkatkan kualitas layanannya dengan memberikan nilai tambah pada layanan-layanan yang ditawarkan kepada pelanggannya. Telkom, segera meluncurkan layanan Flexi-Cash setelah sebelumnya Telkomsel meluncurkan T-Cash. "Pada dasarnya dalam `handset` pelanggan itu ada nilai rupiah. Jadi, kita akan berikan nilai tambah bagi pelanggan Flexi. Lisensi maupun IT Telkom sudah siap"` kata Rinaldi. Selain itu, Telkom juga sudah menyiapkan layanan nilai tambah untuk telepon kabel (fixed wireline) dengan "triple play". Jaringan telepon yang ada nantinya bisa dimanfaatkan tidak hanya untuk suara dan internet, tetapi juga TV-Video. Ujicoba sudah dilakukan disejumlah kota seperti Jakarta, Surabaya, Semarang, Yogyakarta, Bandung dan Denpasar. Diharapkan kuartal terakhir 2008 layanan "triple play" sudah dapat diluncurkan. (*)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008