Yangon, (ANTARA News) - Utusan khusus Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) ke Myanmar, Ibrahim Gambari, Sabtu, meninggalkan Myanmar setelah enam hari berada di negara itu, Dia tidak bertemu dengan pemimpin oposisi Aung San Suu Kyi. Gambari, yang menambahkan sehari dan kunjungan lima harinya dalam upaya menemui pemimpin Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) Suu Kyi, tidak diberi alasan kenapa mereka dilarang bertemu. Jurubicara NLD U Nyan Win mengatakan, bahwa pertemuan itu tergantung pada tiga pihak, PBB, pemerintah Myanmar dan Suu Kyi sendiri, namun dia tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai keterangannya itu. "Beberapa orang mengatakan bahwa pertemuan hanya tergantung pada Auang san Suu Kyi, tapi apakah itu benar," katanya dalam wawancara per telepon. Suu Kyi, yang telah berada di dalam tahanan rumah di kediamannya di Yangon untuk lima tahun terakhir, menolak dijemput mobil pemerintah untuk bertemu dengan Gambari Kamis, dan juga tidak menyambut utusan khusus PBB itu Jum`at pagi, saat mobilnya diparkir di depan halaman kompleks rumahnya selama satu jam. Gambari bertemu dengan Perdana Menteri Thein Sein dua kali pada Sabtu, namun dia tidak bisa menemui pimpinan junta Jenderal Than Shwe.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008