Sekitar 97 persen air di Gaza sudah tidak layak dikonsumsi
Kualasimpang, Aceh (ANTARA) - Seorang Syekh Palestina, Uday Mounis Hussein Al Akhras membimbing langsung pemuda Nias, Sumatera Utara, Syukurman Hia (21), masuk Islam setelah mengucapkan kalimat syahadat.
"Syukurman di hadapan Syekh Uday duduk bersila dengan sarung putih, kemeja putih, dan peci hitam. Ia melafalkan dua kalimat syahadat dibimbing Syekh Uday. Gemuruh takbir pun bergema dari puluhan warga yang hadir menyaksikan prosesi pensyahadatan itu," terang kemitraan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Aceh, Munandar melalui sambungan telepon seluler di Kualasimpang, Rabu.
Ia melanjutkan, usai bersyahadat yang dilakukan di Masjid Asasuttaqwa, Gampong Lamteungoh, Kecamatan Darul Hikmah, Aceh Jaya, Selasa (29/10) itu pemuda dari Pulau Nias tersebut mengganti nama menjadi Muhammad Fakhrul yang turut disaksikan oleh unsur musyawarah pimpinan kecamatan setempat, dan perwakilan Baitul Mal Aceh Jaya.
Syekh berasal dari Khan Yunis, Kota Gaza, Palestina ini mengharapkan Syukurman, mualaf yang sebelumnya beragama Kristen untuk dapat mulai mendalami ajaran agama Islam seperti shalat dan lain-lain.
"Alhamdulillah, sekarang ia sudah melaksanakan rukun Islam pertama. Mudah-mudahan ke depan ia bisa mendalami ajaran Islam," kata Syekh Uday menggunakan bahasa Arab yang diterjemahkan Ustaz Tanzil Asri.
Ia berpesan agar Syukurman tetap berbakti kepada kedua orang tuanya, meski kini sudah berbeda keyakinan akibat berbeda akidah.
Baca juga: Dapur Umum Indonesia bantu warga Palestina
Kehadiran Syekh Uday ke Masjid Asasutaqwa bersama tim ACT Aceh bertujuan untuk menyampaikan kondisi terkini di Kota Gaza, terutama dalam menghadapi musim dingin, usai melakukan proses pensyahadatan dalam tausiah setelah Sholat Zuhur berjamaah.
Munandar selaku pendamping Syekh Uday menuturkan, bahwa Aceh Jaya merupakan salah satu kabupaten yang dikunjungi, selain kabupaten/kota Aceh, seperti Banda Aceh, Pidie, Pidie Jaya, Bireuen, Langsa, dan Aceh Tamiang.
Ia menjelaskan, dewasa ini kondisi di Jalur Gaza semakin mengkhawatirkan akibat warganya kesulitan dalam mengakses air bersih, listrik, dan makanan yang otomatis kondisi ini terasa sulit karena memasuki musim dingin.
"Sekitar 97 persen air di Gaza sudah tidak layak dikonsumsi, dan listrik cuma hidup sekitar empat jam. Keadaan ini sangat berdampak bagi kehidupan masyarakat, salah satunya di antaranya terhadap pengobatan pasien di rumah sakit," terangnya.
Bagi masyarakat yang ingin meringankan penderitaan warga Gaza dapat menyalurkan bantuannya ke rekening Bank Aceh Syariah 010 0193 000 9205, BNI Syariah 66 00011 008, dan Bank Syariah Mandiri 7089 7860 23 atas nama Aksi Cepat Tanggap atau menghubungi 0651 7315352.
"Kita saja kedinginan ketika hujan mengguyur, apalagi kondisi warga Gaza harus melawan musim dingin yang mematikan. Alhamdulillah, antusiasme masyarakat membantu saudara kita di sana begitu tinggi," ucapnya.
Baca juga: ACT Aceh salurkan dua ton beras ke pesantren
Pewarta: Muhammad Said
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019