Semarang, (ANTARA News) - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tidak akan mencalonkan kembali Agus Condro sebagai anggota legislatif, karena dinilai bersalah.
Sekretaris Jenderal DPP PDIP, Pramono Anung, di Semarang, Sabtu, mengungkapkan, partai pimpinan Megawati Soekarnoputri ini berkesimpulan bahwa tindakan Agus Condro salah dan keluar dari garis kebijakan partai.
"Sebetulnya, sejak awal, PDIP mendukung Miranda (Goeltom) sebagai Deputi Senior Gubernur Bank Indonesia (BI). Kalau ada yang memanfaatkan kebijakan itu, ya berarti bersalah. Soalnya, ada atau tidak dana, kita dukung Miranda," kata Anung.
Anung juga yakin, pengakuan Agus Condro mengenai beberapa anggota Fraksi PDIP lain yang diduga menerima aliran dana BI salah. "Beberapa nama yang disebut, ternyata tidak menerima (aliran dana BI, red)," ujarnya.
Ia mengatakan, partainya menjunjung tinggi proses hukum yang sedang berlangsung. Namun PDIP tidak segan menindak kader yang bertindak sebagaimana yang dilakukan Agus Condro terutama yang berkaitan dengan dana-dana ilegal.
Anung menjelaskan, selain tidak lagi mengusung Agus Condro sebagai calon legislatif, PDIP juga menganulir keanggotaan Agus Condro dari partai. Menurutnya, hal itu diambil untuk pelajaran berharga bagi kader PDIP lainnya.
Sebelumnya mantan anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (F-PDIP), Agus Condro mengaku menerima uang sebesar Rp500 juta bersama empat anggota lain di salah satu ruang fraksi sekitar dua minggu setelah terpilihnya Miranda Goeltom tahun 2004.
Keempat anggota Fraksi PDIP yang saat itu menerima amplop warna putih, yaitu Matheos Pormes, Willem Tutuarima, Budi Ningsih, dan Emir Moeis, sedangkan anggota lainnya diakuinya tidak mengetahui. Uang tersebut diberikan Dudhie M. Murod saat berada di ruang kerja Emir Moeis, kata Agus.(*)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008