Jakarta (ANTARA) - Menteri Pertahanan (Menhan) Letjen TNI Purn Prabowo Subianto berjanji akan memperkuat alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang dimiliki oleh TNI.
Prabowo mengatakan hal itu dalam kunjungannya ke Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu.
Tiba di Mabes TNI, Menhan diterima dan disambut Panglima TNI Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto didampingi Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Siwi Sukma Adji, Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Yuyu Sutisna dan Wakil Kepala Staf Angkatan Darat Letjen TNI Tatang Sulaiman.
Baca juga: Prabowo ke AS, perlu komunikasi antar-Kemlu kedua negara
Sebelum memberikan pengarahannya, Menhan terlebih dahulu menerima paparan dari Panglima TNI dan juga paparan dari Kepala Staf Angkatan terkait capaian program pembangunan kekuatan pokok minimum atau "Minimum Essential Force" (MEF) TNI.
Menhan menyampaikan terimakasih atas penyampaian paparan dari pihak TNI yang menurutnya semua yang telah direncanakan oleh TNI ke depan sudah "on the right track".
Mantan Pangkostrad ini mengungkapkan rasa bangga bahwa sampai dengan saat ini TNI dapat secara konsisten memelihara kemampuan.
Tapi, menurutnya kemampuan TNI masih perlu terus ditingkatkan lagi terutama kemampuan SDM dan alutsistanya.
Oleh karena itu, Prabowo berjanji akan bekerja keras menyelesaikan tugas-tugas Kemhan dalam mendukung pemenuhan kebutuhan alutsista yang dibutuhkan TNI untuk menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"TNI harus kuat baik Angkatan Darat, Angkatan Laut maupun Angkatan Udara. Untuk itu kami bersama Wamamen ingin memperkuat jajaran operasional kekuatan tempur riil TNI, kita akan perkuat TNI," kata Prabowo.
Dalam kesempatan tersebut, Menhan juga menggarisbawahi dan meminta TNI untuk senantiasa waspada terhadap ancaman yang akan mengganggu kedaulatan dan keutuhan wilayah NKRI.
Sementara itu, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Prabowo Subianto, yang telah berkenan hadir di Mabes TNI sebagai pejabat baru Menteri Pertahanan RI, dalam Kabinet Indonesia Maju tahun 2019-2024.
Panglima TNI berharap dengan kepemimpinan Prabowo Subianto, Kementerian Pertahanan RI bersama TNI akan mampu mewujudkan postur pertahanan negara yang tangguh, dan mampu menghadapi berbagai macam ancaman dan tantangan Indonesia ke depan.
Lebih lanjut Panglima TNI dan Para Kepala Staf Angktan menyampaikan Program Kerja yang telah dilaksanakan dan yang akan dilaksanakan serta capaian TNI di bidang pertahanan selama ini.
"Untuk menindaklanjuti arahan Presiden, selaku Panglima TNI saya berusaha menentukan 11 Program Prioritas, dan mengakselerasinya dengan program 100 hari kerja pada awal masa jabatan Panglima TNI," tuturnya.
Kesebelas program prioritas tersebut antara lain, revitalisasi MEF, penyempurnaan doktrin TNI, menjadikan TNI sebagai organisasi yang adaptif, pengembangan SDM berbasis kompetensi, pembinaan matra yang dilimpahkan kepada Kepala Staf Angkatan.
Untuk itu saat ini TNI telah membangun pasukan khusus Trimatra yang saat ini kita sebut sebagai Koopssus TNI, mengembangkan sistem operasi Tri Matra terpadu berbasis Teknologi Network Centric Warfare dan Cyber Warfare. Penguatan dan pemberdayaan diplomasi maritim, serta pengadaan alutsista berbasis Effect-based dan interoperabilitas.
Pada tahun yang sama juga TNI telah meresmikan Satuan TNI Terintegrasi Natuna, sebagai bagian dari upaya menjadikan pulau-pulau terluar strategis seperti Natuna, Saumlaki, Morotai, Biak, dan daerah strategis Merauke menjadi pangkalan aju operasi TNI di masa depan.
Turut mendampingi Menhan dalam kunjungan ini, Wakil Menteri Pertahanan Sakti Wahyu Trenggono, Sekjen Kemhan Laksdya TNI Agus Setiadji dan beberapa pejabat Kemhan.
Baca juga: Gerindra: Amien Rais restui Prabowo jadi Menhan dengan syarat
Baca juga: Peneliti: Penunjukan Prabowo lebih besar maslahat dari mudharat
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2019