New York, (ANTARA News) - Harga minyak dunia turun lebih dari enam dolar AS per barrel Jumat waktu setempat, atau Sabtu pagi WIB, setelah dolar AS menguat dan saluran pipa minyak terbesar kedua di dunia tampak dibuka kembali. Menurut AFP, kontrak utama New York, minyak mentah jenis "light sweet" untuk pengiriman Oktober, turun 6,59 dolar AS menjadi ditutup pada 114,59 dolar AS per barrel. Acuan kontrak berjangka menguat 82 sen dari sepekan lalu, namun masih sekitar 33 dolar AS di bawah rekor tertinggi 147,27 dolar AS pada 11 Juli. Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Oktober jatuh 6,24 dolar AS menjadi mantap pada 113,92 dolar AS. Pada Jumat, harga minyak telah melonjak lebih dari lima dolar AS dari hari sebelumnya, ketika dolar AS melemah terhadap euro, kata Phil Flynn dari perusahaan Alaron Trading. "Pada akhir hari itu, semua tentang minyak merasakan nilai terhadap sebuah latar belakang dari ketidkpastian dan sebuah dunia dan sistem ekonomi yang bergerak liar," kata dia. "Jalan terbaik untuk menilai harga komoditi adalah memantau dolar AS. Itu adalah ukuran yang akan mengendalikan semuanya." Euro, yang naik di atas 1,49 dolar AS pada Kamis, diperdagangkan di kisaran 1,47 dolar AS pada Jumat. Greenback menemukan kekuatan baru yang mengilhami "profit-taking" minyak dalam denominasi dolar AS jelang akhir pekan, kata para analis. Faktor lainnya yang memukul harga minyak adalah ekspektasi bahwa saluran pipa minyak Baku-Tbilisi-Ceyhan (BTC) akan dibuka kembali pekan depan. BP, yang mengoperasikan saluran pipa minyak tersebut, mengatakan pekan ini diharapkan mulai memuat minyak ke kapal-kapal di pelabuhan Ceyhan di pesisir Mediterania, Turki "awal pekan depan." Jalur saluran pipa BTC ditutup pada 5 Agustus setelah sebuah ledakan di sebuah pompa pada seksi di Turki Timur memicu sebuah kebakaran. Lautan api baru bisa diatasi enam hari kemudian. Pemberontak Kurdi yang telah berperang 24 tahun terhadap pemerintahan Ankara mengklaim bertanggung jawab atas ledakan tersebut. Saluran pipa minyak terpanjang kedua di dunia itu mencapai 1.774 kilometer (1.109 mil), saluran pipa minyak BTC mulai digunakan pada 2006, membawa minyak Azeri dari ladang-ladang di Laut Kaspia ke Ceyhan, dan memiliki kapasitas angkut 1,2 juta barrel per hari. Meski baru-baru ini naik, harga minyak dunia telah jatuh tajam dari rekor tertingginya di atas 147 dolar AS pada 11 Juli karena melemahnya pertumbuhan ekonomi menghambat permintaan energi global. Para pedagang mengatakan pasar sekarang fokus kepada pertemuan reguler Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) pada September. OPEC yang distir Arab Suadi, memproduksi sekitar 40 persen dari minyak mentah dunia.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008