Jakarta (ANTARA News) – Kepedulian tentang situasi lalu lintas dan tata ruang perkotaan membuat, Indah Arsyad, pelukis penganut aliran "abstract figurative atau abstract drawing" menggelar pameran di ruang Arca Museum Nasional Jakarta dari 21 – 31 Agustus 2008.Pameran lukisan yang dibuka Gubernur DKI Fauzi Bowo, kemarin itu mengangkat tema "Potret Sebuah Tata Kota" menghadirlkan tiga buah patung karya Indah Arsyad dan 23 koleksi lukisannya didominasi coretan kanvas yang mengekspresikan wajah kota dengan kepadatan lalu lintas dan asap yang memberi inspirasi untuk bisa dinikmati sebagai seni atau kritik sosial."Saya mencoba menuang kenyataan dan membaurkannya dengan emosi untuk menjadi potret sebuah fakta. Mimpi saya, terbayang tata kota yang nyaman dengan hamburan anak-anak yang sedang mengembangkan kreativitas dan mendalami lukisan, ini akan menumbuhkan jiwa seni dan memicu karya-karya baru," kata Indah Arsyad.Sebagai pelukis yang memiliki kepekaan artistik, rekaman tiap kejadian terutama pengalaman kehidupannya akan kemacetan lalu lintas yang menghabiskan waktu dijalan dan ruang tata kota dijadikan inspirasi untuk tiap karyanya.Sementara itu, Rizki A Zaelani, seorang kurator lukisan dari Bandung mengatakan karya-karya Arsyad memiliki segi ruang representasional secara fotografik tentang pengalaman di jalanan. Kepiawaian seorang Indah Arsyad - Arsitek Landscape dan Tehnik Lingkungan dalam melukis, diawali sejak masih belia ketika tinggal di Bali. Karya-karyanya pernah dipertontonkan tidak saja didalam negeri tapi juga sudah merambah keberbagai negara. Indah Arsyad kecil sudah menyukai dan menekuni seni (khususnya seni murni). Namun, produktifitasnya dalam menghasilkan lukisan naturalis baru dimulai pada tahun 1993, pada saat dia tinggal di Bali, setelah menyelesaikan studi Teknik Lingkungan dan Arsitektur Lansekap. Baginya melukis sangat berkaitan erat dengan studinya karena dunia arsitektur dan lansekap bersinggungan dengan seni dan desain yang dituangkan dalam ruang dan bentuk. Pada tahun 2002, Indah bereksplorasi dengan bentuk tiga dimensi, yang berhaluan pada objek manusia. Dia juga bereksplorasi dengan bentuk non-representatif dan objek 3 dimensi dalam karya-karyanya. Sampai saat ini, dia masih aktif dalam pameran lukisan dan patung hasil karyanya di Jakarta, Bandung, dan Seoul .(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008