terbuat dari ketan dengan wadah kantung semar
Jambi (ANTARA) - Keunikan makanan khas asal Kerinci "Kacung Beruk" menjadi salah satu yang menarik minat pengunjung Pekan Daerah Petani dan Nelayan 2019 Provinsi Jambi yang digelar di Asrama Haji Kota Jambi.
Kepala Seksi Pemasaran dan Pengolahan Hasil Kabupaten Kerinci Diana di Jambi, Rabu, menyebutkan "Kacung Beruk" merupakan makanan khas Kerinci yang terbuat dari ketan dengan wadah tanaman hutan kantung semar dan kuah santan sarikaya.
"Kacung beruk ini merupakan makanan khas Kerinci yang sudah ada sejak zaman dulu, jadi bisa dibilang makanan turun temurun, terbuat dari ketan dengan wadah kantung semar dan biasa dimakan pakai kuah santan sarikaya," kata Diana.
Diana menyebutkan bahwa kantung semar tersebut memiliki aroma yang wangi dan menggugah selera makan apalagi waktu masih hangat, kantung semar yang diolah pada makanan kacung beruk diperoleh di hutan rawa-rawa Gunung Raya Kabupaten Kerinci.
Baca juga: "Lemang" ketan bakar yang dinanti saat Lebaran
Baca juga: "Sala lauak" dan ketupat ketan jajanan favorit Pasar Benhil
Ketan atau pulut yang diolah adalah ketan asli hasil petani di Kabupaten Kerinci, ketan yang biasa diolah pada makanan kacung beruk pun beraneka ragam, ada ketan putih, ketan merah, dan ketan hitam. Tapi yang paling enak menurut Diana adalah kacung beruk yang menggunakan ketan putih.
Diana juga mengatakan kacung beruk biasanya dimasak pada hari-hari besar saja karena keberadaan kantung semar sekarang cukup sulit diperoleh, seperti acara adat istiadat, kenduri, dan acara petani sehabis panen raya.
"Biasanya banyak didapatkan pada acara-acara tertentu di daerah Lempur Kecamatan Gunung Raya dan Kecamatan Bukit Kerman, karena memang kantung semar lebih sering tumbuh di daerah tersebut," katanya.
Cara menikmati kacung beruk cukup dengan memasukkan kuah santan ke dalam kantung semar yang telah diisi ketan, lalu diaduk-aduk dan dinikmati menggunakan sendok. Perpaduan antara ketan yang pulen, sedikit berminyak, kantung semar yang memberikan aroma wangi dan kuah santan sarikaya yang manis dan gurih menjadikan citra rasa yang lengkap pada makanan itu.
Proses pembuatannya sangat mudah, pertama, tanak ketan yang telah dicuci bersih, setelah matang masukkan ketan ke dalam tanaman kantung semar yang juga telah dicuci bersih, kemudian masak kuah santan sarikaya dengan takaran gula sesuai selera, aduk sampai sedikit mengental. Terakhir, kacung beruk yang masih panas dan kuah santan sarikaya siap disajikan.
Baca juga: Kiritanpo, ketan bakar ala Negeri Sakura
Baca juga: Pontianak gelar lomba menghidangkan makanan Saprahan
Baca juga: Mencicipi kaledo sajian khas Palu
Pewarta: Syarif Abdullah dan Misnawati
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019