Padang (ANTARA) - Wakil Gubernur Sumatera Barat, Nasrul Abit menilai ajang balap sepeda internasional berbalur pariwisata, Tour de Singkarak (TdS) bisa memberikan efek ekonomi langsung kepada masyarakat selain fungsi utamanya untuk promosi.
"Daerah yang menjadi tuan rumah baik sebagai lokasi start ataupun finish, bisa mendesain kegiatan pendukung dengan melibatkan UMKM sehingga dampaknya bisa langsung dirasakan masyarakat," katanya dihubungi dari Padang, Rabu.
Kegiatan seperti bazaar, pameran, pasar rakyat atau kegiatan-kegiatan lain yang bisa mengundang keramaian sangat tepat untuk mendukung Tour de Singkarak.
Baca juga: Kawasan Mandeh jadi ikon baru Tour de Singkarak 2019
Kegiatan seperti itu selain bisa menggerakkan perekonomian, juga bisa meramaikan dan meningkatkan jumlah penonton kegiatan Tour de Singkarak 2019.
Fungsi promosi yang melekat pada kegiatan itu sejak mulai digelar 11 tahun lalu, pada akhirnya juga bertujuan untuk menggerakkan perekonomian masyarakat melalui sektor pariwisata.
Ada banyak destinasi yang bisa dipromosikan selama kegiatan berlangsung. Hal itu diharapkan bisa menjadi salah satu daya tarik sehingga wisatawan makin banyak berkunjung ke Sumbar.
Efek dominonya adalah menghidupkan banyak sektor yang bergantung pada pariwisata. Usaha transportasi, perhotelan, rumah makan, kerajinan hingga penganan untuk oleh-oleh akan mendapat dampak positif.
Namun karena promosi itu jangka panjang, hasilnya tidak bisa langsung dirasakan oleh masyarakat.
Sementara itu Kepala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata Sumbar Hendri Agung Indrianto mengatakan persiapan pelaksanaan TdS 2019 berjalan sesuai jadwal. Ia meyakinkan, pebalap akan bisa "menikmati" kayuhan sepeda pada sembilan etape yang dimulai 2-10 November 2019.
Baca juga: Sumbar pastikan Tour de Singkarak berlanjut
Pewarta: Miko Elfisha
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019